Bantuan JDC tersebut mencakup "layanan kesehatan, air bersih, dan persediaan penting bagi para penyintas dan pengungsi," menurut siaran pers.
Sebelumnya, pada awal Oktober tahun itu, Israel dilaporkan mengirim bantuan ke Indonesia setelah gempa bumi dahsyat dan tsunami yang menewaskan lebih dari 1.400 orang di negara kepulauan Pasifik itu.
Yerusalem dilaporkan mengirim pemurni air ke daerah-daerah yang terkena bencana melalui Palang Merah, meskipun pemerintah tidak pernah mengkonfirmasi bantuan tersebut.
Dilaporkan, LSM IsraAID yang berbasis di Israel bekerja untuk "menyediakan air bersih dan dukungan psikologis" kepada para korban bencana 28 September di Sulawesi.
Baca Juga: Rumah Sakit Husada, RS untuk Kaum Miskin Hasil Saweran Warga Tionghoa
Terkait keinginan Israel untuk menjalin hubungan dengan Indonesia diungkapkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada 17 Oktober tahun itu.
“Indonesia sangat, sangat penting bagi kami. Ini negara yang sangat penting. Itu salah satu negara terakhir di dunia yang tidak memiliki hubungan terbuka dan kuat dengan Israel. Kebanyakan negara melakukannya, ”katanya pada konferensi internasional untuk jurnalis Kristen di Yerusalem.
“Indonesia lebih dari 200 juta orang. Ia memiliki Muslim. Ini memiliki puluhan juta orang Kristen.
"Kami ingin melihat mereka di sini. Kami ingin memiliki hubungan yang baik dengan mereka,” katanya.
Baca Juga: Inilah Lambang Israel, Ekspresi Cinta Damai di Antara Orang Israel
(*)