Rekaman yang dirilis di media sosial menunjukkan polisi Israel menembaki kerumunan jamaah Palestina tak lama setelah mereka berkumpul untuk salat Jumat.
Saat itu, puluhan ribu orang salat di masjid, kemudian disusul dengan perayaan, nyanyian dukungan Gaza dan pembagian manisan.
Namun, kerusuhan justru terjadi dengan polisi menembakkan gas air mata, granat kejut, hingga peluru karet ke arah jamaah.
Juru bicara polisi Israel Micky Rosenfeld mengatakan para petugas telah menjadi sasaran warga Palestina yang melempar batu, dan memulai tindakan penindasan "kerusuhan". Dilaporkan Reuters, batu dan bom molotov dilemparkan ke arah polisi.
Baca Juga: Menang di Ekspor Minyak Bumi, Terkuak Mengapa Ekonomi Timor Leste Masih Terseok-seok
Korban Jiwa dan Dampak Pertempuran 11 Hari Israel dan Hamas
Akibat pertempuran selama 11 hari antara Israel dan Hamas, dilaporkan total sebanyak 244 orang tewas.
Sedikitnya 232 warga Palestina, termasuk 65 anak-anak, terbunuh akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza.
Sedangkan Israel melaporkan 12 warganya, termasuk 2 anak-anak, terbunuh akibat serangan roket Hamas.
Reporter Al Jazeera Youmna Al Sayed melaporkan, pasca-gencatan senjata, warga Gaza yang sebelumnya berlindung di bangunan sekolah mulai kembali ke tempat tinggal mereka.