Dari data DNA penduduknya dilihat jika leluhur warga Timor Leste memiliki kerentanan yang rendah terhadap penurunan daya penglihatan seiring bertambahnya usia.
Angka kerentanan leluhur Timor Leste tersebut bahkan jauh lebih rendah daripada angka kerentanan leluhur Kaukasia yang kini tinggal di Eropa.
Peneliti akhirnya menghubungkan tingkat kebutaan ini dengan pengaruh kondisi lingkungan.
Mengutip Wikipedia, Timor Leste menjadi lokasi tertua untuk aktivitas manusia modern di maritim Asia Tenggara.
Baca Juga: Cerita Anak-anak Timor Leste yang Dicuri Tentara Indonesia, Dijadikan Anak hingga Pembantu
Diyakini leluhur dari tiga gelombang migrasi masih hidup di Timor Leste.
Pertama digambarkan oleh antropolog sebagai warga tipe Veddo-Australoid.
Kemudian pada tahun 3000 Sebelum Masehi (SM), migrasi kedua membawa warga Melanesians.
Warga Veddo-Australoid mundur ke gunung dan menjadi warga yang tertinggal.
Baca Juga: Sejarah Timor Leste Menuju kemerdekaan, PBB Bentuk Militer dari 17 Negara guna Stabilisasi