Find Us On Social Media :

Dikenal Sebagai Pelindung Israel dari Hamas, Sebenarnya Bagaimana Cara Kerja Iron Dome?

By Tatik Ariyani, Kamis, 20 Mei 2021 | 06:30 WIB

Iron Dome Israel

Intisari-Online.com - Selama sembilan hari terakhir, Gerakan Islam Hamas telah meluncurkan ribuan roket dari Jalur Gaza menuju Israel.

Setiap kali Hamas meluncurkan roket, sistem pertahanan udara Iron Dome Israel meluncurkan pencegat.

"Sistem pertahanan udara Iron Dome beroperasi dengan tujuan mencegat roket-roket di udara sebelum mereka dapat membunuh warga sipil," kata Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dalam sebuah pernyataan.

Melansir CNN, Selasa (18/5/2021), militer Israel melaporkan bahwa tingkat keberhasilan sistem Iron Dome adalah 90%.

Baca Juga: Jadi Pelindung Israel dari Gempuran Rudal Hamas, Ternyata Iron Dome Memiliki Risiko yang Sangat Berbahaya Bagi Orang Israel Sendiri

Hal ini menyebabkan anggapan bahwa sistem Iron Dome mencegat 90% roket yang ditembakkan oleh Hamas.

Faktanya, Iron Dome tidak mencegat setiap roket.

Menurut data resmi IDF,  sistem tersebut telah menghancurkan kurang dari setengah roket dan mortir yang ditembakkan oleh Hamas dan Jihad Islam.

Hingga Minggu malam, Angkatan Udara Israel memperkirakan 3.100 roket diluncurkan dari Jalur Gaza ke wilayahnya.

Baca Juga: Dipuja-puji Sebagai yang Termaju Sampai Indonesia Diminta Meniru, Pertanian Israel Nyatanya Jadi yang Paling Beracun di Dunia

Sekitar 450 gagal menembus Israel. Dari 2.650 yang ditujukan ke Israel, dan Iron Dome berhasil mencegat 1.210 roket, atau sekitar 45%.

Karena Hamas sering menembakkan ratusan roket sekaligus, Iron Dome "memutuskan" mana yang menimbulkan ancaman terbesar bagi daerah perkotaan dan infrastruktur.

Sisanya, Iron Dome mengabaikan roket yang lintasannya menunjukkan kemungkinan akan menghantam daerah yang tidak berpenghuni atau laut.

Sistem Iron Dome lengkap dengan 3-4 peluncur, dengan setiap peluncur membawa 20 pencegat Tamir.

Oleh karena itu, mencegat semua roket murah yang diluncurkan dari Jalur Gaza sangatlah mahal.

Iron Dome, yang dikembangkan oleh perusahaan Israel Rafael Advanced Defense Systems dan perusahaan Amerika Raytheon, mulai beroperasi 10 tahun lalu.

Ini terdiri dari radar untuk mendeteksi roket; sistem perintah dan kendali yang menganalisis data yang disediakan oleh radar; dan rudal pertahanan udara yang kemudian diarahkan untuk mencegat.

Setiap rudal berharga sekitar $ 40.000 (sekitar Rp572 juta), jadi mencegat 1.200 roket yang masuk menghabiskan biaya yang relatif besar.

Baca Juga: Jadi Pelindung Israel dari Gempuran Rudal Hamas, Ternyata Iron Dome Memiliki Risiko yang Sangat Berbahaya Bagi Orang Israel Sendiri

Sistem Iron Dome mampu menembak hingga jarak 70 km, ditujukan pada target yang terbang rendah.

Faktanya, Iron Dome telah berulang kali menjatuhkan roket di kota Tel Aviv, pinggiran kota Yerusalem, dan bandara Ben Gurion.

Tor Wennesland, utusan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk proses perdamaian Timur Tengah, mengatakan: "Banyak daerah pemukiman di Israel terkena roket, menyebabkan korban jiwa, bangunan sipil dan bangunan komersial, serta sekolah dan jaringan pipa."

Sejauh ini, Israel telah melaporkan sedikitnya 12 orang tewas akibat roket yang ditembakkan oleh Hamas dan puluhan lainnya luka-luka.