Find Us On Social Media :

Seret Nama Mantan Jaksa Agung, Kasus Penyadapan Pemerintah Timor Leste oleh Australia Demi Keruk Tambang Minyak Disebut Mengejek Keadilan, Ternyata Ini Pemicunya

By Maymunah Nasution, Senin, 17 Mei 2021 | 16:05 WIB

Mantan Jaksa Agung Australia terseret dalam kasus pengerukan minyak Timor Leste oleh Australia

UU inilah yang mengatur sebagian besar mengapa sidang dilaksanakan dalam rahasia.

Pengacara senior Pusat Undang-undang HAM Kieran Pender mengatakan kerahasiaan di sekitar sidang Collaery adalah 'salah dan tidak demokratis'.

"Kita seharusnya melindungi para pengadu, tidak menghukumnya. Menutupi kasus ini dengan kerahasiaan hanya memperburuk ketidakadilan dilaksanakan," ujarnya.

"UU NSI sudah rusak dan harus diamandemen untuk melindungi dengan lebih baik kepentingan publik atas transparansi.

Baca Juga: Sedikit yang Tahu, Beginilah Kisah Salah Satu Pertempuran Pasukan Elit TNI Melawan Fretilin di Timor Leste yang Sampai Buat 9 Prajurit Fretilin Bergabung dengan TNI Melawan Fretilin

"Penggunaan kerahasiaan oleh Jaksa Agung di kasus Collaery sama saja memperbolehkan pemerintah mengakui mereka mengawasi Timor Leste di pengadilan tapi tidak secara publik, dan itu tidak demokratis.

"UU NSI membuat ejekan bagi keadilan terbuka, prinsip penting demokrasi."

Saksi K, mantan petugas intelijen untuk Unit Intelijen Rahasia Australia telah mengindikasikan ia akan memohon bersalah karena melanggar hukum kerahasiaan dengan membeberkan jika Australia memata-matai Timor Leste.

Namun Collaery terus-terusan melawan tuduhan atas dirinya.

Baca Juga: Meski Bahasa Portugis Jadi Bahasa Resmi, Orang Timor Leste Rupanya Lebih Suka Pakai Bahasa Indonesia di Sekolah Maupun Kehidupan Sehari-hari