Mereka memposisikan sebagai pelindung Yerusalem dan Al-Aqsa, dan sebagai corong gerakan nasional dan keagamaan Palestina melawan Israel, serta sebagai suara minoritas Arab di Israel.
Namun bukan hanya Hamas, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga gunakan serangan ini sebagai ajang pencarian modal politik, karena posisi jabatannya terancam setelah empat pemilihan yang meragukan dalam dua tahun terakhir.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini