Find Us On Social Media :

Agresi Militer Belanda 2: Saat Belanda Menewaskan 128 Pasukan TNI dalam Serangan di Bandara Maguwo hingga Terciptanya PDRI di Bukittinggi

By Muflika Nur Fuaddah, Selasa, 11 Mei 2021 | 10:35 WIB

Agresi Militer Belanda 2

Pada sore hari 19 Desember 1945, Yogyakarta berhasil dikuasai oleh Belanda dan Istana pemerintah Indonesia dapat ditaklukan.

Selanjutnya, Belanda melakukan penangkapan terhadap pemimpin tertinggi negara seperti Soekarno, Moh Hatta, Agus Salim dan jajaran kabinet yang berada di Istana.

Dalam buku Sejarah Indonesia Modern 1200-2004 (2005) karya M.C Ricklefs, para pemimpin Indonesia membiarkan dirinya ditangkap agar serangan fisik Belanda dapat diredakan dan menggiring opini dunia mengenai kebrutalan sikap Belanda.

Sebelum ditangkap, para pemimpin Indonesia telah memberikan mandat kepada Syafrudin Prawiranegara untuk membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia di Bukittinggi, Sumatera Barat.

Baca Juga: Pembuka Perang Irak yang Menewaskan Ratusan Ribu Warga Sipil, Apa Tujuan Agresi Militer AS ke Irak Tahun 2003?

Dampak

 

Agresi Militer Belanda 2 mengakibatkan dampak dari kedua pihak, baik Indonesia maupun Belanda.

Dampak bagi Indonesia

1. Bandara lapangan terbang Maguwo berhasil dikuasai pasukan Belanda melalui serangan udara menggunakan 14 pesawat yang terdiri atas Mustang dan Kittyhwak.

2. Korban tewas di pihak TNI sebanyak 128 pasukan saat terjadi serangan di bandara Maguwo.

3. Pembentukan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Bukittinggi.

Baca Juga: Donald Trump Akan Segera Tinggalkan Gedung Putih, China Beri Pilihan Sulit Terkait Perbatasan oleh Amerika, 'Kami Seperti Dipaksa Makan Buah Simalakama'