Di kamp tawanan inilah Horace berkenalan dengan Rosa Rauchbach, gadis berusia 17 tahun putri pemilik pabrik marmer yang terletak tak jauh dari kamp tawanan perang.
Karena Rosa bisa berbahasa Inggris, maka dia bekerja sebagai penerjemah bagi tentara Jerman.
Saat itulah, Horace dan Rosa berkenalan dan semakin akrab.
Singkat kata, keduanya jatuh cinta meski menyadari hal itu amat berisiko bagi keselamatan mereka berdua.
Hanya dalam hitungan pekan, sejoli yang dimabuk cinta itu bertemu diam-diam menghindari tentara Jerman yang berjaga.
Mungkin Anda masih bertanya-tanya, mengapa dia terus kembali lagi ke penjara padahal sudah berhasil meloloskan diri?