Find Us On Social Media :

Dokter Sudah Menjerit Tak Sanggup Lagi Berjalan di IGD, Puncak Covid-19 India Malah Diprediksi akan Tiba pada Tanggal Ini, Dunia Harus Bersiap Kehilangan Ini

By Ade S, Sabtu, 8 Mei 2021 | 19:51 WIB

Suasana kremasi masal mereka yang meninggal dunia akibat penyakit virus corona (Covid-19) di sebuah krematorium di New Delhi, India, Senin (26/4/2021). India dihantam kengerian dengan lonjakan kasus Covid-19 mencetak rekor tertinggi dunia melampaui 17 juta kasus.

Intisari-Online.com - Dalam kondisi sudah babak belur dan tak terkendali, tsunami Covid-19 di India justru akan segera memasuki fase terburuknya.

Dugaaan tentang segera datangnya puncak jumlah kasus Covid-19 di India terungkap lewat sebuah model matematika.

Seperti diketahui India telah menetapkan rekor harian untuk tes virus korona positif mencapai lebih dari 400.000 orang pada hari Rabu (5/5/2021) saja.

Di New Delhi, Rumah Sakit Holy Family sudah dipastikan merawat pasien dengan jumlah yang jauh melebihi kapasitasnya, yaitu 140%.

Baca Juga: Covid-19 Menggila di India, 2 Negara Asia Tenggara, Salah Satunya Indonesia Malah Jadi Sorotan Media Vietnam Ini Karena Aturan yang Diterapkan Pemerintah Ini

"Hampir tidak mungkin berjalan di [ruang gawat darurat]," kata Dr. Sumit Ray, kepala UGD di rumah sakit tersebut, Kamis (6/5/2021), seperti dikutip dari npr.org.

"Kadang-kadang kami harus menahan pasien di UGD selama berjam-jam, selama satu atau dua hari, karena kami tidak memiliki tempat tidur di bangsal atau di ICU."

Ray juga memaparkan bagaimana bahwa ada sekitar 30 pasien yang ditangani di luar ruang perawatan hingga harus membawa monitor dan tabung oksigen ke sana.

"Rumah sakit secara mandiri mencoba melakukan yang terbaik yang mereka bisa. Tetapi sebagai sistem di berbagai bagian negara, kami telah runtuh," katanya.

Baca Juga: Kelabakan Akibat Covid-19 Makin Merajalela, India Sampai Lakukan Vaksinasi Darurat dengan Cara yang Jadi Sorotan Dunia, Tunjukan Betapa Paniknya India

Ironisnya, kala rumah sakit masih berjibaku dengan lonjakan jumlah pasien yang jauh melebihi kapasitasnya, tsunami Covid-19 justru sedang menuju fase terburuk.

Sebuah model matematika terbaru telah melihat kapan puncak kasus Covid-19 di India akan tiba.

Disebut model matematika terbaru, sebab sebelumnya penasehat Perdana Menteri Narendra Modi telah menunjukkan sebuah hasil dari model matematika.

Model lama tersebut menunjukkan bahwa kapan puncak tsunami covid-19 akan tiba, namun sayangnya proyeksi tersebut meleset.

Hingga akhirnya menunjukkan sebuah perkiraan terbaru yang diklaim telah menggunakan faktor-faktor terpenting dan terkini.

Dalam perkiraan model matematika terbaru tersebut, puncak tsunami Covid-19 India bahkan terungkap dengan gamblang.

Baca Juga: Varian Baru Covid-19 Beredar, Vaksinasi Lambat dan Warga yang Nekat Mudik Menjelang Idul Fitri, Mata Dunia Tersorot Kepada Indonesia Ketar-ketir Jadi India Selanjutnya yang Lumpuh Karena Covid-19

 

Sebelumnya, dengan jumlah infeksi baru memecahkan rekor yaitu mencapai 412.262 kasus dengan 3.980 kematian pada Kamis (6/5/2021), perhitungan tentang kapan puncak tsunami Covid-19 menjadi sangat rumit.

Apalagi saat itu hampir semua pihak, tak hanya petugas kesehatan dan pemerintah, disibukkan dengan proses pembakaran jasad korban.

Dalam prediksi terbaru, disebutkan bahwa tsunami covid-19 India akan segera datang minggu depan, tepatnya pada pertengahan Mei 2021.

"Prediksi kami adalah bahwa puncaknya akan datang dalam beberapa hari," kata Mathukumalli Vidyasagar, profesor di Institut Teknologi India di Hyderabad, melalui email Kamis, seperti dikutip dari indiatimes.com.

“Sesuai proyeksi saat ini, kami akan mencapai 20.000 kasus per hari pada akhir Juni. Kami akan merevisi ini sesuai kebutuhan. "

 

Prediksi ini, pada akhirnya, tak hanya akan membuat India harus segera bersiap menangani korban, tapi juga membuat dunia harus bersiap kehilangan vaksinnya.

Baca Juga: Pasien Covid-19 di India Mengamuk Sampai Maju ke Pengadilan Gugat Perdana Menteri, Bawa Segerombol Buruh Lewat Feri Hanya untuk Bangun Rumah Mewah Senilai 25 Triliun Hasil Mengemis Kepada Negara

Kondisi India yang babak belur di negaranya sendiri akan membuat dunia bertanya-tanya tentang pasokan vaksin dari negara tersebut.

Dapatkah India dianggap sebagai pemasok vaksin yang dapat diandalkan selama pandemi berikutnya?

Reputasi negara tersebut sebagai "apotek dunia berkembang" terpukul berkat pencurian vaksin dan kapasitas regulasi yang reot.

Siapa yang akan mempercayai negara yang memblokir ekspor vaksin berbayar di tengah pandemi?

Mungkinkah ada kejatuhan yang lebih buruk dari negara yang perdana menterinya sesumbar beberapa bulan lalu menyelamatkan negara berkembang lainnya?

Semoga segera pulih India. Vaksinmu dibutuhkan dunia.

Baca Juga: Seakan-akan Perjuangan India Sia-Sia, Ini Penyebab Upaya Melawan Covid-19 di India Semakin Sulit