Penulis
Intisari-online.com - Kisah pertobatan anggota KKB Papua yang kembali ke pangkuan NKRI memang banyak sekali.
Selain itu masing-masing memiliki kisah uniknya tersendiri-sendiri ketika memilih kembali ke Indonesia.
Misalnya, seorang mantan anggota KKB Papua bernama Tendinson Enumbi, yang bertobat dan kembali ke Indonesia, pada Juni 2020 lalu.
Upaya yang dilakukan TNI untuk membawa kembali anggota KKB ke Indonesia, berhasil salah satunynya adalah Tendinson Enumbi.
Dirinya mengaku ingin kembali ke Indonesia, setelah tak tahan melakukan kucing-kucingan dengan aparat keamanan.
Dia merasakan kehidupannya sebagai anggota KKB Papua tidak normal.
Dengan kembalinya ke pangkuan NKRI, berharap dia bisa hidup normal kembali seperti masyarakat pada umumnya.
Menurut Kompas.com, kembalinya Tendinson Enumbi berkat pendekatan persuasif dari Kodim 1714/Puncak Jaya.
Kabar itu kemudian disampaikan oleh Kapendam XVII/Cendrawasih, Kolonel Eko Daryanto.
Dalam proses pendekatan itu, Tendinson mengungkapkan dirinya tak tahan lagi hidup bersembunyi-sembunyi.
Ia ingin merasakan kehidupan normal tanpa ada rasa was-was dan takut dikejar anggota TNI lagi.
"Tendinson sempat mengatakan dirinya ingin kembali ke jalan yang benar dan hidup normal," kata Eko.
Akhirnya dengan segenap upaya, persuasif yang dilakukan TNI, dia pun kembali ke pelukan NKRI dengan upacara simbiolis penyerahan senjata.
Proses penyerahan tersebut dijadwalkan berlangsung tahun lalu tepatnya, 22 Juni 2020.
Pemerintah Kabupaten Puncak Jaya kemudian merespon baik apa yang dilakukan Tendinson tersebut.
Kemudian, yang bersangkutan difasilitasi oleh pemerintah setempat untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.
"Bupati sempat menyampaikan, kalau mereka bertobat akan difasilitasi pekerjaan," ujar Eko.
Namun, sesaat saat Tendinson hendak menyerahkan diri sesuatu yang mengejutkan justru terjadi.
Ia tertembak oleh senjata yang dibawanya sendiri sehingga membuatnya mengalami luka.
Kejadian tersebut terjadi di Kali Mewoluk, saat dia terjatuh dalam perjalanan menuju kota Mulia, di Kabupaten Jaya 18 Juni 2020.
Ketika dia terjatuh mendadak senjata yang dibawanya ikut meledak, dan pelurunya menusuk pinggang dan betis kanannya.
Akibatnya dia harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan.