Find Us On Social Media :

Padahal Jauh Lebih Kaya Raya dan Lebih Maju, Tetapi Taiwan Justru Disarankan Untuk Meniru Timor Leste, Rupanya Hal Inilah yang Harus Ditiru

By Afif Khoirul M, Senin, 3 Mei 2021 | 16:42 WIB

Ilustrasi Timor Leste

Republik Formosa pada tahun 1895 bernasib sedikit lebih baik ketika ada sekitar enam bulan setelah Perjanjian Shimonoseki.

Pada abad ke-20, AS menimbulkan masalah bagi Taiwan dan Timor Leste.

Henry Kissinger, penasihat Keamanan Nasional AS di bawah presiden AS saat itu Richard Nixon dan kemudian menteri luar negeri di bawah presiden AS saat itu Gerald Ford, siap menjual keduanya.

Pada tahun 1975, AS memberi kepastian kepada Indonesia bahwa tidak akan ikut campur, sehingga mengizinkan pasukan Indonesia masuk ke Timor Timur untuk dijadikan provinsi Indonesia.

Penindasan Timor Leste oleh Indonesia akan terus berlanjut sampai pembantaian di Dili pada tahun 1991 membawa banyak negara sekitarnya untuk mendukung orang Timor Leste.

Setelah beberapa dekade menderita, referendum yang disponsori PBB pada tahun 1999 memberikan hak kepada rakyat Timor Leste untuk memilih pemerintahan mereka sendiri, dan mereka memilih kemerdekaan.

Taiwan, di sisi lain, setelah perjuangan panjangnya sendiri di bawah darurat militer, berhasil berhasil melakukan transisi damai dari negara satu partai ke demokrasi penuh, namun masih berada dalam limbo "bisnis yang belum selesai."

Jika rakyat Timor Timur bisa merdeka, kenapa tidak rakyat Taiwan yang de facto merdeka?

 

Bagi Taiwan, jika warga negara kecil di Timor Leste dengan sumber daya yang jauh lebih sedikit dapat melakukannya, tentu Taiwan juga dapat melakukannya.