Jadi, tidak ada informasi yang bisa diketahui mengenai kegiatan pasukan elite itu. Termasuk apakah mereka ada di Papua atau tidak.
Sehingga sejauh ini Gugun menyebut informasi itu adalah hoaks.
"Sejauh ini kami belum mendapat konfirmasi kalau (Denjaka) ke Papua."
"Yang mengetahui kegiatan Denjaka itu hanya prajurit dan gusti Allah yang maha tau," ujar Gugun.
Selain itu, Kadispenal Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono mengatakan Denjaka merupakan pasukan siluman yang semua pergerakannya tidak disebarkan.
Kekuatan Denjaka
Denjaka berdiri pada 4 November 1982 dengan nama Pasukan Khusus AL (Pasusla).
Awalnya, pasukan khusus ini dibentuk untuk menanggulangi ancaman aspek laut seperti terorisme, sabotase dan ancaman lain.
Perekrutan dari personel Batalyon Intai Amfibi (Yontaifib) dan Komando Pasukan Katak (Kopaska) yang dilatih beberapa aspek laut.
Karena perkembangan pasukannya begitu mumpuni, pada 12 November 1984 terbentuk nama Detasemen Jala Mangkara (Denjaka).