Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Oksigen Menipis di Seluruh India, China Malah Blokir Pengiriman Alat Medis ke Negeri yang Sedang Lumpuh Padahal Negara Lain Bahu Membahu Bantu India, Dendam Ini Sebabnya

Maymunah Nasution

Penulis

Saat warga India kesulitan mendapatkan oksigen untuk pasien Covid-19, China malah memblokir pengiriman bahan medis yang akan dikirimkan ke India

Intisari-online.com -Sorotan dunia saat ini tertuju kepada India, negara yang sedang lumpuh saat hampir seluruh sistemnya dihancurkan oleh serangan gelombang kedua Covid-19.

Negara yang sempat dipuji karena penanganan Covid-19 terbilang baik kini hampir seluruhnya mengalami sesak napas karena pasien Covid-19 harian terus-terusan mencatat rekor baru dan antrean kremasi Covid-19 terus berjalan.

Tanpa henti, seluruh pusat kremasi di India membakar jasad pasien Covid-19 yang sudah meninggal sampai tengah malam.

Awal minggu ini negara itu mencatat angka suram sebanyak 117 kematian Covid-19 per jam.

Baca Juga: Covid-19 Menggila di India dengan Lonjakan 350.000 Kasus Per Hari, Menteri Kesehatan Filipina Berkata Bahwa di Filipina 'Kemungkinan Besar' Bisa Terjadi Hal Serupa

Rumah sakit mulai lumpuh dengan habisnya ranjang untuk pasien dan juga tidak ada stok oksigen bagi yang membutuhkan.

India lumpuh karena serangan mutasi ganda varian baru virus Corona, B.1.617, yang diyakini para pakar jauh lebih mematikan daripada virus Corona penyebab Covid-19.

Dunia pun tidak bisa mengabaikan mata dari India.

AS dan banyak negara-negara Eropa segera mengirimkan bantuan berupa suplai alat dan bahan medis ke India.

Baca Juga: Mencatat 117 Kematian Covid-19 Per Jam, Warga India Mengamuk Hebat Mengetahui Respon Pemimpinnya yang Hanya Pedulikan Pemilu dan Hapus Kritik Terhadap Pemerintah

Rusia sementara itu sudah mengirimkan vaksin Sputnik V yang akan tersedia untuk warga India mulai 1 Mei besok.

Namun ada satu negara adidaya yang pilih egois dan menolak membantu India.

Dilansir dari media Hong Kong Apple Daily, koran India Senin kemarin menuduh China berupaya memblokir pengiriman konsentrator oksigen dan suplai medis lain ke India.

Tuduhan diberikan meskipun Beijing menjanjikan "dukungan dan bantuan" ke negara itu untuk melawan wabah Covid-19 yang semakin buruk.

Baca Juga: Kabur dengan Pesawat Pribadi saat Negaranya Remuk Redam karena Covid-19, Orang Superkaya India Nyatanya Malah Paling Berdosa Bikin Virus Corona Makin Merajalela di Negeri Bollywood

Laporan muncul saat Covid-19 terus-terusan menghancurkan India, dengan negara itu mencatat lebih dari 300 ribu kasus harian dalam 6 hari terakhir.

AS dan Uni Eropa mengatakan mereka akan mengirim bantuan untuk memerangi Covid-19 di India.

Maskapai perusahaan pemerintah China Sichuan Airlines memberlakukan pemberitahuan Senin 26 April 2021 jika akan menunda 6 rute penerbangan selama 15 hari, termasuk dari Xi'an ke Delhi.

"Menghadapi perubahan mendadak mengenai situasi epidemi (di India), guna untuk mengurangi jumlah kasus impor," seperti dilaporkan Times of India.

Baca Juga: Covid-19 di India Makin Mengerikan, Warga Desa Malah Pilih Berobat dengan Cara Ini Daripada Rumah Sakit, Dapat Cap Besi Panas di Tubuh!

Sementara itu melansir Business Standard, dalam surat dari Sichuan Airlines, dinyatakan jika India selalu menjadi rute strategis bagi mereka.

"Rute India telah selalu menjadi rute strategis bagi Sichuan Airlines. Pemblokiran ini juga sebabkan kerugian besar bagi perusahaan kami.

"Kami sangat menyesal untuk situasi yang tidak bisa diubah ini," tulis surat tersebut dan mereka mencari "pemahaman agen penjualan mereka.

Baca Juga: ‘Tolong Bantu Saya, Ayah Bisa Meninggal’ Kisah Seorang Pria Bawa Ayahnya yang Sesak Napas Keliling Cari Rumah Sakit yang Bisa Menerimanya, Krisis Covid-19 di India ‘Menyebar dengan Kecepatan Tak Terbayangkan’

Setelah 15 hari tersebut perusahaan juga akan mereview situasi lebih lanjut.

Pemblokiran penerbangan kargo itu muncul sebagai kejutan bagi agen penerbangan yang mencoba mengamankan konsentrator oksigen dari China daratan.

Beberapa pembeli India telah mengeluhkan mengenai "pabrik China meningkatkan harga 35% ke 40%" di tengah kondisi yang terus memburuk.

Sementara biaya pengiriman telah dinaikkan sampai 20%, seperti dilaporkan dari Siddharth Sinha of Sino Global Logistics.

Baca Juga: Pantas Covid-19 di India Jadi Semengerikan Ini, Rupanya India Sempat Angkuh dan Malah Berleha-leha Ketika Jumlah Kasus Menurun, Masalah Ini Mengalahkan Prinsip Kesehatan dan Akal Sehat

Kedutaan China di Sri Lanka menanggapi laporan itu Senin kemarin, mengatakan di Twitter jika 800 konsentrator oksigen telah sampai di Delhi lewat Hong Kong dan akan ada 10 ribu mesin lagi dikirim ke India minggu ini.

Selain lewat Hong Kong, rute pengiriman juga sekarang melewati Singapura dengan maskapai yang berbeda, sehingga suplai medis itu semakin lama masuk ke India.

Maskapai kargo selain jasa pengiriman itu juga telah terus beroperasi selama pandemi mengirimkan peralatan ponsel dan barang ekspor China lain ke India.

Rupanya, opini publik terpecah di China mengenai apakah harus membantu India melawan pandemi setelah sengketa perbatasan Lembah Galwan tahun lalu.

Baca Juga: Mulai Menjalar Kemana-mana Dampak Dahsyatnya Covid-19 di India, Sudah Dialami Negara Tetangganya Ini, Diprediksi akan Alami Badai Mirip yang Terjadi di India

Beberapa tentara China dilaporkan meninggal setelah intimidasi dari India, dan India sendiri mencatat 20 tentara meninggal.

Sementara itu China terus mempromosikan vaksin Covid-19 mereka ke Afghanistan, Pakistan, Nepal, Sri Lanka, dan Bangladesh.

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait