Padahal Kini Dihargai Setara Emas di India, Pria Ini Walau Memiliki Tabung Oksigen Banyak Malah Menjualnya dengan Harga Nyaris Gratis, Sampai Dipuja Sebagai Pahlawan Karena Kebaikannya

Afif Khoirul M

Penulis

Pabrik gas di India milik Gupta, pahlwan oksigen.

Intisari-online.com - Saat ini di India tabung gas oksigen adalah benda yang sangat bernilai tinggi melebihi apapun.

Alasannya adalah banyak rumah sakit kehabisan tabung gas untuk menopang hidup pasien Covid-19 di India.

Akibatnya, kebutuhan yang tinggi tetapi dengan tabung gas yang sedikit membuat harganya melambung drastis.

Bahkan kini tabung gas dihargai setara emas di India karena kebutuhannya yang tinggi.

Baca Juga: Ngerinya Covid-19 di India, untuk Kremasi Saja Susahnya Bukan Main, Pria Ini Sampai Bawa-bawa Mayat Istrinya dengan Sepeda Hanya Demi Mengistirahatkan Jenazahnya

Akan tetapi, meski harganya melambung tinggi, ada seorang pria yang justru menjual tabung gas dengan harga yang nyaris gratis.

Kekurangan oksigen membuat pria ini memutuskan menghentikan produksi baja tahan karat dan fokus memproduksi oksigen.

Awalnya ia menjualnya dengan harga gratisan, namun kini dijual dengan harga hanya 1 rupee saja atau setara Rp200 perak.

Tindakannya dianggap sebagai pahlawan di tengah situasi krisis di India tersebut.

Baca Juga: Sekedar Kremasi Saya Susahnya Bukan Main, India Sampai Kewalahan Melakukan Kremasi Pada Pasien Covid-19, Sampai Terpaksa Gunakan Tempat Umum Ini

Menurut 24h.com.vn, pria tersebut diketahui bernama Manod Gupta, direktur pabrik pembuatan baja tahan karat Rimjhim Ispat di zona industri Sumerpur, distrik Hamirpur, Uttar Pradesh, India.

Karena jasanya ia disebut sebagai pahlawan oksigen India oleh India Today.

Gupta bersama dengan Yogesh Agarwal, pemilik pabrik Rimjhim Ispat, memutuskan untuk menghentikan produksi baja tahan karat untuk memproduksi oksigen cair, memasok tabung oksigen.

Dengan harga yang luar biasa sebesar 1 rupee (Rp200 perak)/ botol, ini 30.000 kali lebih rendah dari harga di pasar gelap.

Gupta berkata, "Oksigen cair digunakan untuk membuat baja tahan karat sehingga kami memiliki lokasi produksi oksigen cair dengan berbagai operasi, produktivitas di pabrik."

"Kami menggunakan oksidasi cair tersebut sebagai bahan baku langsung untuk pembuatan baja," katanya.

Menyaksikan krisis Covid-19 terungkap, rekannya Agarwal dan saya memutuskan untuk berhenti membuat baja untuk memberikan oksigen kepada orang-orang dalam bentuk amal.

Baca Juga: Pasien Covid-19 Mulai Membeludak Rumah Sakit Juga Mulai Kewalahan, Negara Asia Tenggara Ini Diprediksi Bisa Bernasib Sama dengan India

"Awalnya kami sediakan gratis, tapi kemudian kami ambil 1 rupee per botolnya karena masih produk pabrik dan harus ada invoice untuk mereka," kata Gupta.

Banyak orang, bahkan di tempat terpencil, pergi ke pabrik baja di Hamirpur untuk mendapatkan oksigen.

"Kami memproduksi 1.500 tangki oksigen per hari. Diperlukan satu jam untuk mengisi satu tangki oksigen dan waktu yang dibutuhkan. Di pabrik kami, 24 tangki oksigen dapat diisi pada waktu yang sama," katanya.

"Oksigen sedang diisi. dipasok ke rumah sakit dan individu yang membutuhkan oksigen segera. bisa mendapatkannya," imbuhnya.

"Orang yang ingin mendapatkan oksigen hanya perlu menunjukkan sertifikat medis dan kami akan memberikannya," jelas pahlawan oksigen tersebut.

"Karena kami menggunakan oksigen secara langsung, tidak ada reservoir, tetapi orang-orang dapat membawa tangki mereka kepada kami dan mendapatkan oksigen," tambah Gupta.

Gupta mengatakan bahwa dia pernah menjadi pasien Covid-19, jadi dia mengerti rasa sakit dan obsesinyasebagai pasien.

Baca Juga: Padahal Sudah Mulai Tenang, Rupanya Covid-19 di India Dikhawatirkan Akan Menjadi Babak Baru Pandemi, Tak Hanya di Asia Bahkan Dunia pun Juga Terancam Karena Hal Ini

Itu membuatnya membuat keputusan untuk membantu orang di saat-saat sulit.

"Saya memahami ketakutan yang dihadapi pasien Covid-19 saat ini. Tahun lalu, saya juga positif Covid-19," katanya.

"Saya berada dalam tahap akhir perawatan di rumah sakit dan butuh lebih dari setengah tahun untuk pulih sepenuhnya," kenangnya.

"Kali ini, virus varian lebih dahsyat. Jadi saya hanya ingin membantu semua orang," tambah Gupta.

Artikel Terkait