Find Us On Social Media :

Titah Presiden Tumpas Habis KKB Papua, Inilah Pasukan Khusus yang Dikerahkan untuk Menumpas KKB Papua, Dijuluki 'Pasukan Setan', Seperti Ini Kemampuannya

By Muflika Nur Fuaddah, Kamis, 29 April 2021 | 16:53 WIB

Yonif 315/Garuda

Intisari-Online.com - Indonesia berduka lantaran Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha gugur saat bertugas.

Gusti Putu merupakan Kepala BIN Daerah (Kabinda) Papua.

Ia gugur setelah terlibat kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Minggu (25/4/2021).

Akibat peristiwa ini, aparat keamanan kini melakukan pengejaran terhadap para pelaku.

Baca Juga: Pantas Saja Jadi Kelompok Sparatis yang Sulit Dipadamkan, Ternyata Seginilah Gelontoran Dana yang Digunakan Untuk Membeli Senjata KKB Papua

"Satgas BIN dibantu unsur keamanan lainnya terus melakukan pengejaran terhadap kelompok separatis dan teroris (KKB) Papua tersebut," kata Deputi VII BIN Wawan Hari Purwanto dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (25/4/2021).

Presiden Joko Widodo pun angkat bicara atas peristiwa ini.

Jokowi menyampaikan duka mendalam dan mengajak masyarakat berdoa untuk almarhum Gusti Putu.

"Atas nama rakyat, bangsa, dan negara saya menyampaikan rasa duka cita yang mendalam kepada keluarga dan yang ditinggalkan."

Baca Juga: Dikenal Brutal dan Kerap Melakukan Kekerasan pada Siapa Saja, Ternyata KKB Pernah Dibuat Tak Berkutik oleh Anggota TNI Iini Padahal Tak Menggunakan Satupun Senjata, Tapi Hanya Bisikan Kata Ini

Jokowi mengatakan, negara akan memberikan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi kepada Gusti Putu.

Jokowi juga memerintahkan Panglima TNI dan Kapolri untuk mengejar dan menangkap seluru anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua.

TNI akan segera mengirimkan 400 prajurit dari Yonif 315/Garuda.Diketahui baru-baru ini, para prajurit Yonif 315/Garuda telah dilatih menembak runduk atau Sniper.

Latihan ini guna mempersiapkan Satuan Tugas Pengamanan Daerah Rawan ( Satgas Pamrahwan) di Papua.

Baca Juga: Bukan karena Serangan TNI, Rupanya Gelontoran Dana dari Indonesia Ini yang Membuat KKB Papua Jadi Makin Beringas, Ini Alasannya

Melansir dari instagram resmi Kodam III Siliwangi, Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto memeriksa kesiapan Satgas Yonif 315/Garuda pada Selasa (27/4/2021).

Mayjen TNI Nugroho didampingi sejumlah pejabat Kodam Siliwangi.

Di markas Gunung Batu, ia disambut oleh Danrem 061/Surya Kancana Brigjen TNI Achmad Fauzi dan Komandan Yonif 315/Garuda Letkol Inf Aryo Priyo Utomo Sudojo.

Dalam kunjungannya itu, Pangdam Siliwangi sempat mendengarkan pemaparan kesiapan personel dan material dari Danyonif 315/Garuda yang juga menjabat sebagai Dansatgas Pamrahwan.

Baca Juga: Sudah Diperangi Sejak Lama Tapi Belum Mereda Juga, Ini Alasan KKB Papua Ternyata Sulit Sekali Diberantas, Meski Indonesia Terus Kerahkan Pasukan Militernya

Setelah mendengarkan pemaparan dari Danyonif 315/Garuda, Pangdam Siliwangi langsung melakukan pemeriksaan seluruh kesiapan personel dan perlengkapan tempur perorangan maupun perlengkapan Satgas yang akan dibawa ke daerah penugasan, Papua.

Yonif 315/Garuda adalah kesatuan dalam batalyon infanteri di TNI Angkatan Darat.

Yonif Garuda ini memiliki julukan 'Pasukan Setan' karena kemampuannya yang mumpuni dalam operasi militer.

Mereka memiliki tugas pokok Korem 061/SK untuk menjaga keutuhan dan ketahanan wilayah dari berbagai ancaman gangguan dan hambatan yang mungkin timbul.

Baca Juga: Salah Satunya Disebut Sudah Lama Punah, Inilah Bedanya OPM dan KKB Versi Tokoh Papua, Salah Satunya Paling Agresif karena Dipimpin oleh Sosok Penantang TNI-Polri

Pasukan ini telah menjalani latihan taktik dan teknik pertempuran, termasuk menembak.

Yang membuatnya mendapat julukan Pasukan Setan yakni kemampuannya untuk mengendus atau mencium musuh dengan baik.

Dengan kemampuannya itu, pasukan akan bisa menumpas kelompok separatis bersenjata KKN di papua, dengan tetap memperhatikan faktor keamanan dalam setiap langkah dan tindakan.

Baca Juga: Kini Mengemis pada Jokowi untuk Tak Diserang, Dua Tahun Lalu OPM Pernah Memohon-mohon pada Warganet Indonesia, Gara-gara Postingan Ini

(*)