"Di mana kita selalu memiliki harapan bahkan pada saat-saat mengerikan seperti Holocaust," kata Dani Laurence Andrea Varadi, wakil direktur I Am Your Protector.
Pameran itu juga mendorong masyarakat untuk saling menghormati agama-agama lain di luar mayoritas.
Seperti di Amerika Serikat (AS) misalnya.
Dilaporkan kejahatan kebencian terhadap Muslim di AS melonjak 67% pada 2015 dari 154 pada 2014 menjadi 257.
Data itu dilaporkan oleh FBI.
Bahkan mantan Presiden AS Donald Trump berjanji untuk sementara waktu melarang Muslim memasuki negara itu.
Tak sampai disitu, pemerintah AS juga dikirik menghentikan sementara pemberian visa bagi orang-orang dari beberapa negara mayoritas Muslim.
“Itu membuat orang berpikir bahwa membenci di AS begitu besar,” kata Varadi.
“Wajar dan normal jika umat Muslim merasa takut untuk datang ke AS.
Tak hanya di AS, pameran tersebut juga ditampikan di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa di Jenewa, Swiss di tahun 2017 juga.