Find Us On Social Media :

Kekuatan Ratu Bajak Laut Muslim Sayyida al-Hurra hingga Menjadi Musuh Nomor 1 Monarki Kristen Eropa dan Mahsyur di Mediterania Barat

By Muflika Nur Fuaddah, Kamis, 13 Mei 2021 | 19:15 WIB

Sayyida al-Hurra

Intisari-Online.com - Ketika Kerajaan Islam Granada di Spanyol ditaklukkan oleh Ferdinand dan Isabella, Sayyida al-Hurra yang baru berusia 7 tahun, beserta keluarganya terpaksa mengungsi ke Maroko.

Dan menetap di Chaouen. Saat berusia 16 tahun, ia menikah dengan Sultan al Mandri.

Bersama-sama, mereka menjadi orang yang bertekad untuk melawan Portugis bersama keluarganya.

Namun pada 1515 M, suaminya meninggal dan sekaligus menjadikan Sayyida sebagai gubernur Tétouan menggantikan suaminya.

Baca Juga: Inilah Ibnu Firnas, Ilmuwan Islam yang Berhasil Terbang Pertama Kali di Dunia Kalahkan Wright Bersaudara

Sebagai seorang gubernur perempuan, kepemimpinan Sayyida al-Hurra sungguh mengagumkan.

Sayyida al-Hurra juga cerdas dalam memainkan taktik politik dan diplomasi dengan Spanyol serta Portugis.

Dia bahkan mendapat pujian dari Ratu Spanyol Isabella sebagai perempuan Andalusia yang kuat.

Setelah menjadi gubernur, Sayyida kemudian menjalani takdirnya sebagai Ratu Maroko.

Baca Juga: Ibnu Batutah, Cendekia Muslim yang Habiskan Waktunya Berkelana Keliling Dunia Bahkan Kalahkan Columbus, Sambil Sebarkan Agama Islam