Sejak Kecil Perlihatkan Kejeniusannya, Inilah Abdus Salam, Ilmuwan Pakistan Pertama Penerima Hadiah Nobel Bidang Fisika

K. Tatik Wardayati

Penulis

Intisari-Online.com – Muhammad Abdus Salam, lahir pada 29 Januari 1926 di Pakistan, dari sebuah keluarga sederhana.

Ayahnya adalah seorang pegawai negeri biasa, namun ini tidak membuat Abdus Salam menyerah.

Keluarga Abdus Salam mempunyai tradisi pembelajaran dan alim.

Tidak heran bila sejak kecil, Salam telah memperlihatkan kejeniusannya.

Baca Juga: Ibnu Batutah, Cendekia Muslim yang Habiskan Waktunya Berkelana Keliling Dunia Bahkan Kalahkan Columbus, Sambil Sebarkan Agama Islam

Ilmu pengetahuan yang sangat disukainya dia pelajari dengan giat, terutama tentang fisika.

Hingga akhirnya Salam berhasil meraih penghargaan nobel karena risetnya tentang elektro lemah.

Prestasi cemerlang diraih oleh Abdus Salam.

Dia adalah ilmuwan Pakistan pertama yang menerima hadiah Nobel di tahun 1979.

Baca Juga: Dunia Astronomi Akui Sebagai Astronom, Inilah Kisah Abul Wafa, Cendekia Muslim Penemu Rumus Dasar Trigonometri dalam Matematika

Ketika itu dia menerima penghargaan bersama dengan dua ilmuwan lainnya, yaitu Sheldon Glashow dan Steven Weinberg.

Dari riset yang dilakukannya, Salam menemukan partikel W dan Z yang kemudian menjadi model standar penelitian di bidang fisika energi tinggi.

Karena kejeniusannya pula dia berhasil mendapatkan beasiswa untuk kuliah di St. John’s College, Cambridge, Inggris, hingga meraih gelar dokter.

Cita-citanya adalah mendirikan lembaga riset fisika di Pakistan.

Sayangnya, usahanya belum berhasil karena pemerintah setempat belum sanggup membiayai dana penelitiannya.

Salam lalu kembali lagi ke Cambrigde, di sana dia mengajar, juga di beberapa universitas lainnya di Eropa.

Baca Juga: ‘Utamakan Pengajaran Al-Qur.’an Sebelum Mengembangkan Ilmu-ilmu Lain’ Kisah Ibnu Khaldun, Cendekia Muslim Pendiri Disiplin Ilmu Sosiologi, Ekonomi, Historiografi, dan Demografi Modern

Dia pun berhasil mewujudkan cita-citanya untuk mendirikan lembaga riset pada tahun 1993 di Italia.

Lembaga tersebut bernama ICTP (International Centre for Theoretical Physics).

Hingga saat ini, lembaga tersebut sangat berjasa bagi perkembangan dunia fisika.

Abdus Salam meninggal pada 21 Nopember 1996 saat berusia 70 tahun di Oxford, Inggris. (Anita K. Wardhani)

Baca Juga: Bukan Orang Barat, Faktanya Kamera Pertama Kali Dibuat Oleh Ilmuwan Muslim Bernama Ibnu Haitham, Beginilah Ihwalnya

Artikel Terkait