Find Us On Social Media :

Rusia dan China Punya Senjata Lebih Murah dan Lebih Sulit Dilacak daripada Nuklir, Melalui Manhattan Project, Ilmuwan AS Peringatkan AS Tentang Bahaya Senjata Tersebut

By Tatik Ariyani, Jumat, 23 April 2021 | 10:24 WIB

Xi Jinping dan Vladimir Putin

Intisari-Online.com - Saat ini, negara-negara memang telah mengupayakan pengurangan senjata nuklir melalui perjanjian.

Namun, perjanjian tersebut bukan berarti negara-negara besar seperti Rusia, China dan AS lantas menghentikan program pengembangan senjatanya.

Seorang ilmuwan AS terkemuka mengatakan kepada Express.co.uk bahwa Rusia dan China memiliki senjata yang "lebih murah dan lebih sulit dilacak" daripada nuklir.

 

Pada hari Senin, Komando Strategis AS mengatakan Amerika harus bersiap untuk perang nuklir karena konflik saat ini dapat meningkat "sangat cepat," dan AS menghadapi "dua musuh sejawat strategis yang berkemampuan nuklir pada saat yang sama".

Baca Juga: Lupakan Perbatasan Ukraina, 19 Kapal Perang Rusia Siap Kepung dan Tutup Wilayah Sengketa Ini, Bikin Pasukan Amerika dan Inggris Langsung Putar Balik

Melansir Express.co.uk, Kamis (22/4/2021), Profesor Bruce Cameron Reed telah menerbitkan lima buku teks dan lebih dari 50 makalah jurnal tentang Proyek Manhattan (Manhattan Project).

Manhattan Project merupakan sebuah proyek penelitian dan pengembangan rahasia antara AS, Inggris dan Kanada, yang menghasilkan senjata atom pertama.

Dia mengatakan kepada Express.co.uk bagaimana hal itu "benar-benar mengubah" hubungan antara sains dan kebijakan politik yang masih kita lihat hingga hari ini.

Baca Juga: Rusia yang Menduduki, Tapi Siapa Sangka Semenanjung Krimea Nantinya Terancam Dikuasai China Jika Putin Tak Mampu Berikan Air Bersih dan Harus Meminta Gelonggongan Dana Segar ke China