Find Us On Social Media :

Lupakan Perbatasan Ukraina, 19 Kapal Perang Rusia Siap Kepung dan Tutup Wilayah Sengketa Ini, Bikin Pasukan Amerika dan Inggris Langsung Putar Balik

By Mentari DP, Rabu, 21 April 2021 | 18:30 WIB

Kapal perang Rusia.

Kepanikan Perang Dunia 3 saat Rusia mengancam akan memblokir Laut Hitam - AS menyerangRUSIA telah mengancam akan memblokir Laut Hitam sebagai pukulan besar bagi Ukraina karena ketegangan mengancam akan meningkat menjadi konflik habis-habisan - dengan AS yang mengarungi untuk mengecam tindakan tersebut.

Intisari-Online.com - Ketegangan antara Rusia dan Ukraina telah meningkat menyusul penumpukan pasukan Rusia di sepanjang perbatasan dan bentrokan di timur Ukraina.

Ini terjadi antara tentara Ukraina dan separatis pro-Rusia.

Ketika semua orang mulai memfokuskan diri ke sepanjang perbatasan, mendadak militer Rusia memindahkan targetnya.

Baca Juga: Pantas Indonesia Tak Pernah Niat Serobot atau Caplok Papua Nugini, Ternyata Ada Sesuatu yang Mengerikan yang Bisa Bikin Indonesia Ogah Bersentuhan dengan Negara Itu

Dilansir dari express.co.uk pada Rabu (21/4/20210, media pemerintah Rusia telah melaporkan Kremlin bermaksud menutup sebagian Laut Hitam.

Tujuannya untuk menutup pergerakkan militer asing dan kapal resmi setidaknya selama enam bulan ke depan.

Tak hanya memblokir Laut Hitam, diyakini pelabuhan Ukraina di Laut Azov juga dapat diblokir.

Tujuannya untuk memprovokasi Amerika Serikat (AS).

"Perkembangan ini sangat meresahkan," kata Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price.

 

"Kondisi ini tidak pernah terjadi sejak invasi Rusia pada tahun 2014."

Baca Juga: 3 Pejabat Amerika Sambangi Taiwan, China Panik Bukan Main, Langsung Jor-joran Kirim 25 Pesawat Pembom dan Kapal Nuklir untuk Kepung Taiwan, Ternyata Ini yang Ditakutkan Negeri Panda

Menurut laporan, empat kapal kelas Ropucha Rusia telah berkumpul di Laut Hitam, bergabung dengan lebih dari 15 kapal perang lainnya.

Seorang perwira Ukraina berkata: "Militer Ukraina menangani kapal-kapal ini dengan sangat serius."

"Kami memperkirakan salah satu skenario Rusia bisa menjadi serangan amfibi dan udara dari Krimea yang diduduki untuk merebut fasilitas pasokan air di Ukraina selatan lalu bergerak menyediakan air ke Krimea."

Analis militer Bruce Jones memperingatkan bahwa sangat jarang kapal amfibi seperti Ropuchas bergabung dengan kapal militer lainnya.

"Ini belum pernah terjadi sebelumnya," kata Jones.

"Sejumlah besar kapal dan banyak armada Rusia yang berbeda bergerak untuk berkumpul bersama."

Kemungkinan kondisi ini akan mirip sepert invasi tahun 2008 ke Georgia.

"Ini pernah terjadi di pantai Georgia dan terjadi sangat cepat."

Awal pekan ini, kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell membenarkan ada lebih dari 100.000 tentara Rusia di sepanjang perbatasan dan di Krimea.

"Ini adalah penempatan militer Rusia tertinggi di perbatasan Ukraina yang pernah ada," jelas Josep Borrell.

Baca Juga: Sudah Diredam di Irak, ISIS Malah Kembali Menampakkan Batang Hidungnya Pamer Video Eksekusi, dan Berniat Usik Negara yang Hampir Tidak Pernah Disentuhnya Ini

Menurut laporan, kapal perang Inggris akan berlayar ke Laut Hitam pada Mei 2021 dalam upaya untuk menunjukkan solidaritas dengan Ukraina dan sekutu NATO Inggris.

The Sunday Times melaporkan satu kapal perusak Tipe 45 yang dipersenjatai dengan rudal anti-pesawat dan fregat Tipe 23 anti-kapal selam akan siap berangkat.

Jet siluman RAF F-35B Lightning dan helikopter pemburu kapal selam Merlin juga akan siap ditugaskan.

Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan mengatakan: "Inggris dan sekutu internasional akan memberikan dukungan kami untuk kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina."

Awal bulan ini, Presiden AS Joe Biden menegaskan kembali dukungan Washington untuk pemerintah pro-Barat Kiev.

AS juga menawarkan bantuan yang sangat besar untuk pemerintah Ukraina.

Baca Juga: Kuasai Ilmu Filsafat, Kedokteran, hingga Hukum Islam, Hidup Ibnu Rusyd Mendadak Berubah Ketika Dituduh Sesat, Sampai Diasingkan ke Tempat Ini