Find Us On Social Media :

‘Utamakan Pengajaran Al-Qur.’an Sebelum Mengembangkan Ilmu-ilmu Lain’ Kisah Ibnu Khaldun, Cendekia Muslim Pendiri Disiplin Ilmu Sosiologi, Ekonomi, Historiografi, dan Demografi Modern

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 21 April 2021 | 04:00 WIB

Ibnu Khaldun, cendekia muslim pendiri ilmu sosiologi.

Dasar pendidikan Al-Qur.’an yang diterapkan oleh ayahnya menjadikan Ibnu Khaldun mengerti tentang Oislam, dan giat mencari ilmu selain ilmu-ilmu keislaman.

Namun, sebagai muslim dan hafidz Al-Qur.’an, ia menjunjung tinggi kehebatan Al Quran.

Ia pernah mengatakan, “Ketahuilah bahwa pendidikan Al-Qur.’an termasuk syiar agama yang diterima oleh umat Islam di seluruh dunia Islam. Oleh karena itu pendidikan Al-Qur.’an dapat meresap ke dalam hati dan memperkuat iman. Dan pengajaran Al-Qur.’an pun patut diutamakan sebelum mengembangkan ilmu-ilmu yang lain.”

Ibn Khaldūn menghabiskan lima tahun terakhir dalam hidupnya di Kairo untuk menyelesaikan otobiografinya dan sejarah dunia dan bertindak sebagai guru dan hakim.

Sementara itu, ia diduga tergabung dalam partai bawah tanah, Rijal Hawa Rijal, yang cita-cita reformasinya menarik perhatian otoritas politik lokal.

Ibnu Khaldun yang sudah tua ditahan.

Dia meninggal pada tanggal 17 Maret 1406, satu bulan setelah pemilihan keenamnya untuk jabatan Maliki qadi (Hakim).

Baca Juga: First Fitna, Perang Saudara Pertama dalam Sejarah Islam, Ketika Kematian Khalifah Utsman Menjadikan Rakyat Geram pada Khalifah Ali Karena Tak Memenuhi Hal Ini dan Menjadikan Pertempuran Besar

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari