Segera bergerak tak mau menyia-nyiakan kesempatan, Letkol Simbolon langsung memerintahkan tim pemburu untuk bergerak secepat mungkin menyergap Xanana.
Tim pemburu bergerak pagi-pagi buta pukul 05.00 WIT tanggal 20 November 1992, dengan dua jip Toyota Hardtop dan sebuah Toyota Kijang melesat menuju sasaran.
Tim penyergap segera menyebar mengepung rumah persembunyian Xanana ketika sudah mendekati sasaran.
Pukul 06.00 WIT tim mulai masuk ke rumah, serangan kilat ini tentunya amat mengagetkan.
Xanana tak ditemukan di kamar yang ditempatinya, namun itu justru pertanda baik lantaran menurut briefing, Xanana bersembunyi di lubang bawah tanah.
Benar saja, setelah tim mengobok-obok tumpukan pakaian di bawah lemari, mereka mendapati adanya papan penutup lubang.
Tim langsung menodongkan senapan SS1 mereka ke dalam lubang. "Xanana jangan bergerak!," teriak anggota tim.
Keluarlah seseorang berwajah klimis tanpa baju dan hanya mengenakan celana pendek sembari pasang wajah ketakutan, yang kemudian dipastikan itu adalah pemimpin Fretilin Xanana Gusmao.
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari