Bakal Segera Resuffle Kabinet, Ternyata Ini Alasan Dua Kementerian Ini Diprediksi Kuat Akan Akan Kena Resuffle Oleh Presiden Jokowi, Pengamat Mengatakan

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Penulis

Presiden Jokowi
Presiden Jokowi

Presiden Jokowi
Presiden Jokowi

Intisari-online.com - Sejak bergulirnya pemerintahan Presiden Jokowi, periode kedua, strukturisasi kementerian baru telah dibentuk.

Namun, ada beberapa kementerian yang kabarnya akan kena resufle atau perombakan.

Hal ini dilakukan tentu karena adanya alasan tertentu, dan sejauh ini ada dua kementerian yang diprediksi kuat bakal kena resuffle.

Isu reshuffle atau perombakan kabinet muncul setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) melebur Kemenristek dan Kemendikbud.

Baca Juga: Dulunya Hendak Digarap Bareng Indonesia Sebelum Indonesia Menunggak Pembayarannya, Prototipe Jet Tempur Besutan Korea Selatan Diluncurkan, Beginilah Tanggapan Jokowi

Selain itu, Jokowi juga akan membentuk kementerian baru yakni Kementerian Investasi.

Reshuffle kabinet tersebut dikabarkan akan dilakukan Jokowi pada pekan ini.

Lantas bagaimana tanggapan pengamat terkait isu reshuffle kabinet Jokowi?

Pengamat politik dan ketatanegaraan, Agus Riwanto menyampaikan, isu reshuffle kabinet muncul setelah Jokowi mengajukan nomenklatur perubahan kementerian.

Baca Juga: Sukses Jalan Kaki dari Sragen ke Jakarta untuk Bertemu Presiden Jokowi, Kini Ibu Ini Jual Soto Rp1.000 per Porsi, Tiap Jumat Malah Bagi Soto dan Es Teh Gratis, 'Bayar Cukup Dengan Doa'

"Isu reshuffle kabinet ini muncul setelah Pak Jokowi mengajukan nomenklatur perubahan baru penggabungan Kemenristek ke Kemendikbud."

"Kemudian penambahan baru Menteri Investasi, maka kemungkinan besar reshuffle akan dilakukan terhadap dua kementerian," ujarnya kepada Tribunnews.com melalui sambungan telepon, Rabu (14/4/2021).

Ia menyampaikan, penggabungan dua kementerian tersebut tentunya akan berdampak pada reshuffle Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim.

Kemudian, pasti juga ada penunjukkan menteri baru terkait pembentukan Kementerian Investasi.

"Pertama, penggabungan Kemenristek itu akan berdampak pada reshuffle Menteri Pendidikan," katanya.

"Kedua, akan ada kursi menteri baru, Menteri Investasi," jelas Agus.

Baca Juga: Kehadiran Presiden Jokowi di Pernikahan Atta Tuai Kontroversi, Mari Intip Perbandingan Gaji Jokowi dengan Penghasilan Atta yang Bikin Tercengang

"Saya enggak tahu Menteri Investasi itu diambil dari mana, tapi besar kemungkinan Kader PDIP yang memiliki reputasi soal itu," lanjutnya.

Dosen Hukum Tata Negara Fakultas Hukum UNS ini berujar, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) akan mandiri.

Sebab, lembaga tersebut tidak akan lagi bergabung dengan Kemenristek.

"Dulu jadi satu Menteri Riset dan Teknologi dan Kepala BRIN, dijabat oleh Bambang Brodjonegoro," ungkapnya.

"Begitu Kemenristek ini dipindahkan ke Kemendikbud, maka BRIN itu akan mandiri nanti, akan ada yang namanya kepala BRIN."

"Jadi kemungkinan akan ada reshuffle penambahan kursi Menteri Investasi, dan kepala BRIN," terangnya.

Baca Juga: Sudah 5 Hari Sejak Presiden Jokowi Diberi Vaksin Sinovac, Inilah Efek Samping yang Dirasakan Orang-Orang yang Juga Menerima Vaksin

Agus menyebut, sosok teknokrat akan dipilih Jokowi untuk menjabat sebagai Menteri Investasi dan Kepala BRIN.

"Menurut saya, ini juga akan diambil dari teknokrat yang mengetahui tentang aspek-aspek inovasi penelitian dan pengembangan."

"Jadi kita akan menemukan satu pola baru di dalam kementerian Jokowi ini, dua aspek yang tidak ada di dalam kementerian sebelumnya."

"Ada BRIN sebagai badan mandiri, juga Menteri Investasi yang spesifik," katanya.

"Karena dulu investasi tidak ada di kementerian, tapi di badan," ujar Agus.

"Itu beberapa aspek yang pasti soal reshuffle kabinet. Untuk kabinet yang sudah ada, ada 34 menteri yang ada di Jokowi ini saya belum melihat ada yang di-reshuffle," jelasnya.

Source: Tribunnews.

Artikel Terkait