Find Us On Social Media :

Konflik dengan Ukraina Makin Menggila, Rupanya Rusia Pernah Diramalkan Bakal Memulai Perang Dunia III, Inilah yang Akan Terjadi

By Mentari DP, Rabu, 14 April 2021 | 15:30 WIB

Senjata andalan terbaru Rusia, Tsirkon.

Namun demikian, Rusia dapat mengambil inisiatif dan bergerak cepat, menempatkan AS pada posisi yang sangat tidak menguntungkan.

Sebab, menetralkan pertahanan udara Rusia akan menjadi salah satu misi paling penting dan berbahaya bagi Angkatan Udara negara manapun.

Pada awal-awal pertempuran, saat tank, pesawat tempur, dan pembom Rusia meluncur ke Baltik, jet Angkatan Udara dari Inggris, Italia, dan Jerman akan tiba untuk menyerang pertahanan udara Rusia yang canggih dan kemudian mencoba menghancurkannya.

Secara bersamaan, Tim Tempur Brigade Lintas Udara ke-173 di Italia dan Resimen Kavaleri ke-2 di Jerman akan bergabung dengan pasukan NATO untuk bertempur.

Mereka akan menghadapi sebanyak 22 batalyon perang manuver yang dimiliki Rusia di Distrik Militer Barat di sepanjang perbatasan NATO.

Laporan menyebutkan butuh waktu 36 hingga 60 jam bagi pasukan Rusia untuk mencapai dan memulai operasi pengepungan di Tallinn dan Riga, ibu kota Estonia dan Latvia.

“Oleh karenanya pasukan NATO yang bisa masuk ke Riga dan Tallinn, dapat melakukan perlawanan yang kuat di medan perkotaan."

"Tetapi biaya untuk memasang pertahanan seperti itu ke kota dan penduduknya biasanya sangat tinggi," kata sebuah studi RAND tahun 2016.

Brigade Lintas Udara ke-173 dari Angkatan Darat AS mengakui bahwa kelemahannya sendiri jika terlibat dalam pertempuran dengan Rusia.

 

Baca Juga: Nyaris 20 Tahun Dibantai Pasukan Barat Habis-habisan, Akhirnya Semua Pasukan Amerika Siap Ditarik Meninggalkan Afghanistan, 'Sudah Dipikirkan Joe Biden Matang-matang'