Nyaris 20 Tahun Dibantai Pasukan Barat Habis-habisan, Akhirnya Semua Pasukan Amerika Siap Ditarik Meninggalkan Afghanistan, 'Sudah Dipikirkan Joe Biden Matang-matang'

Mentari DP

Penulis

Militer Amerika Serikat (AS) di Afghanistan.

Intisari-Online.com - Amerika Serikat (AS)mulai menginvasi Afghanistan setelah serangan 11 September 2001.

Tujuannya untuk menangkap Al-Qaeda dan pemimpinnya Osama bin Laden.

Diduga Al-Qaeda menjadi dalam serangan11/9 yang menyerang World Trade Center (WTC) di New York.

Baca Juga: Bikin Satu Dunia Panik, Mendadak Jepang Setuju Buang 1,3 Juta Air Limbah Nuklir ke Laut, China dan Korea Selatan Langsung Ngamuk, Tapi Justru Amerika Malah Setuju

Setelah Osama bin Laden tewas pada 2 Mei 2011, pasukan AS langsung menguasai wilayahAfghanistan.

Pertempuran pasukan AS dengan Al-Qaeda serta Taliban pun terjadi selama puluhan tahun.

Nah, kiniPresiden AS Joe Biden dilaporkan akan mengumumkan bahwa pasukanAS akan meninggalkan Afghanistan pada 11 September 2021.

Dilansir dari bbc.com pada Rabu (14/4/2021), AS akan melewatkan tenggat waktu Mei untuk penarikan yang disepakati dengan Taliban oleh pemerintahan Trump tahun lalu.

Uniknya, batas waktu baru akan bertepatan dengan peringatan 20 tahun serangan teror di World Trade Center dan Pentagon di AS pada tahun 2001.

Baca Juga: Eropa di Ambang Perang Dunia III, Selain Kirim Lebih 80.000 Tentara ke Perbatasan Rusia-Ukraina, Vladimir Putin Juga Kerahkan Tank hingga 10 Kapal Perang untuk Kepung Wilayah Ini

Biden sebelumnya mengatakan tenggat waktu 1 Mei akan sulit untuk dipenuhi.

Alasan penarikan pasukan itu karena para pejabat AS dan NATO mengatakan Taliban, sebuah gerakan Islam garis keras, sejauh ini gagal memenuhi komitmen untuk mengurangi kekerasan di tanah Afghanistan.

Taliban juga telah diperingatkan bahwa jika mereka menyerang pasukan AS selama fase penarikan, mereka akan mendapat balasan yang tak kalah mengerikan.

Penarikan pasukan AS dariAfghanistan sendiri sudah dipikirkan Biden secara matang.

Menurutnya,penarikan tergesa-gesa yang akan membahayakan pasukan AS. Jadi, mereka akan memikirkan banyak opsi.

Kini, pemerintah AS di bawah Biden bersiap untuk menutup konflik 20 tahundi Afghanistan untuk fokus pada ancaman yang lebih akut.

Kronologi keterlibatan militer AS di Afghanistan:

Oktober 2001:Serangan pasukan AS di Afghanistan dimulai setelah serangan 11 September di Amerika Serikat.

Februari 2009: Negara-negara NATO berjanji untuk meningkatkan militer dan komitmen lainnya di Afghanistan setelah AS mengumumkan pengiriman 17.000 pasukan tambahan.

Desember 2009: Presiden AS Barack Obama memutuskan untuk menambah jumlah pasukan AS di Afghanistan sebanyak 30.000, sehingga total menjadi 100.000.

Dia mengatakan AS akan mulai menarik pasukannya pada 2011.

Baca Juga: Digadang-gadang Lebih Baik daripada Donald Trump, Mendadak 10.000 Tentara Berpatroli di Perbatasan Amerika-Meksiko, Semuanya Gegara Perintah Joe Biden yang Satu Ini, Mau Perang?

Oktober 2014: AS dan Inggris mengakhiri operasi tempur mereka di Afghanistan.

Maret 2015: Presiden Obama mengumumkan negaranya akan menunda penarikan pasukannya dari Afghanistan, menyusul permintaan dari Presiden Ashraf Ghani.

Oktober 2015: Presiden Obama mengumumkan bahwa 9.800 tentara AS akan tetap berada di Afghanistan hingga akhir 2016, membatalkan janji sebelumnya untuk menarik semua kecuali 1.000 tentara dari negara itu.

Juli 2016: Presiden Obama mengatakan 8.400 tentara AS akan tetap berada di Afghanistan hingga 2017 sehubungan dengan "situasi keamanan yang genting".

NATO juga setuju untuk mempertahankan jumlah pasukan dan menegaskan kembali janji pendanaan untuk pasukan keamanan lokal hingga 2020/

Agustus 2017: Presiden AS Donald Trump mengatakan dia mengirim lebih banyak pasukan untuk melawan Taliban yang bangkit kembali.

September 2019: Pembicaraan damai yang berlarut-larut antara Taliban dan AS gagal.

Februari 2020: Setelah berbulan-bulan melakukan pembicaraan, AS menandatangani perjanjian penarikan pasukan di Doha dengan Taliban.

Baca Juga: Skenario Terburuk Perang Dunia III, Perang Nuklir Diprediksi Makin Mendekat, Ternyata Bukan Hanya Amerika, Rusia, dan China yang Jadi Ancaman Dunia, Tetapi Negara-negara Ini Juga

Artikel Terkait