Bikin Satu Dunia Panik, Mendadak Jepang Setuju Buang 1,3 Juta Air Limbah Nuklir ke Laut, China dan Korea Selatan Langsung Ngamuk, Tapi Justru Amerika Malah Setuju

Mentari DP

Penulis

Reaktor nuklir Fukushima Daichi yang di tahun 2011 terkena serangan tsunami sampai mengalami kebocoran.

Intisari-Online.com - Jepang dikenal sebagai salah satu negara maju di dunia.

Bahkan negara Asia ini dikenal memiliki teknologi dan budaya yang menjadi contoh negara-negara lain.

Namun mendadak Jepang membuat keputusan yang membuat heboh seluruh dunia.

Baca Juga: Hati-hati, Makanan dan Minuman Ini Bisa Picu Penyakit Refluks Gastroesofagus

Bagaimana tidak, dilansir daribbc.com pada Rabu (14/4/2021),Jepang telah menyetujui rencana untuk melepaskan lebih dari satu juta ton air yang terkontaminasi dari pembangkit nuklir Fukushima yang hancur ke laut.

Nantinya air akan diolah dan diencerkan. Sehingga tingkat radiasibisa distandarkanuntuk air minum.

Pemerintah Tokyo mengatakan pekerjaan untuk melepaskan air yang digunakan untuk mendinginkan bahan bakar nuklir akan dimulai dalam waktu sekitar dua tahun.

Persetujuan akhir datang setelah perdebatan bertahun-tahun dan diperkirakan membutuhkan waktu puluhan tahun untuk menyelesaikannya.

Diketahui, bangunan reaktor di pembangkit nuklir Fukushima rusak akibat ledakan hidrogen akibat gempa bumi dan tsunami pada tahun 2011.

Baca Juga: Eropa di Ambang Perang Dunia III, Selain Kirim Lebih 80.000 Tentara ke Perbatasan Rusia-Ukraina, Vladimir Putin Juga Kerahkan Tank hingga 10 Kapal Perang untuk Kepung Wilayah Ini

Tsunami melumpuhkan sistem pendingin pada reaktor, tiga di antaranya meleleh.

Lebih dari satu juta ton air telah digunakan untuk mendinginkan reaktor yang meleleh.

Nah, saat ini, air radioaktif diolah dalam proses penyaringan kompleks yang menghilangkan sebagian besar elemen radioaktif.

Tetapi beberapa elemen tetap ada, termasuk tritium, yang dianggap berbahaya bagi manusia walau dosisnya sangat kecil.

Rencananya, air radioaktif itu akan disimpan dalam tangki besar, tetapi operator pabrik Tokyo Electric Power Co (TepCo) kehabisan ruang, dengan tangki-tangki ini diharapkan akan terisi pada tahun 2022.

Oleh karenanya, sekitar1,3 juta ton air radioaktif akan dibuang ke laut, menurut laporan Reuters.

Hanya saja keputusan Jepang mendapat penolakan dari sejumlah kelompok lingkungan.

Industri perikanan negara jugamenolaknya. Karena merekakhawatir konsumen akan menolak untuk membeli produk dari daerah tersebut.

Jepang pun mendapat banyak kecaman dari negara tetangganya. Termasuk China dan Korea Selatan.

Menteri Luar Negeri Korea Selatan mengungkapkan bahwa keputusan Jepang akan membuat dunia marah. Sebaiknya jangan dilakukan.

Sementara juru bicara KementerianLuar Negeri China Zhao Lijian juga mendesak Jepang untuk bertindak secara bertanggung jawab.

Baca Juga: Digadang-gadang Lebih Baik daripada Donald Trump, Mendadak 10.000 Tentara Berpatroli di Perbatasan Amerika-Meksiko, Semuanya Gegara Perintah Joe Biden yang Satu Ini, Mau Perang?

"Kami akan melindungi kepentingan internasional dan tentunya kesehatan sertakeselamatan rakyat China," kata Zhao.

Berbeda dengan Amerika Serikat (AS), yang tampaknyamendukung keputusan Jepang.

Mereka mengatakan bagaimanapun tampaknya Jepang telah melakukan teknik yangsesuai dengan standar keselamatan nuklir yang diterima secara global.

Lalu apakah air limbah nuklir itu aman?

Jepang berpendapat bahwa pembuangan air limbah aman karena diproses untuk menghilangkan hampir semua elemen radioaktif dan akan sangat encer.

Bahkan rencana itu sudahmendapat dukungan dari Badan Energi Atom Internasional, yang mengatakan pelepasan tersebut mirip dengan pembuangan air limbah di pabrik lain di seluruh dunia.

"Pelepasan ke laut juga dilakukan di tempat lain."

"Ini bukan sesuatu yang baru. Tidak ada skandal di sini," kata Direktur Jenderal IAEA Rafael Mariano Grossi pada 2021.

Sebagai contoh, ada banyak laporan bahwa air limbah radiasi telahdilepaskan ke Pasifik oleh uji senjata nuklir yang dilakukan oleh AS, Inggris, dan Prancis selama tahun 1940-an, 50-an dan 60-an.

Baca Juga: Skenario Terburuk Perang Dunia III, Perang Nuklir Diprediksi Makin Mendekat, Ternyata Bukan Hanya Amerika, Rusia, dan China yang Jadi Ancaman Dunia, Tetapi Negara-negara Ini Juga

Artikel Terkait