Find Us On Social Media :

Kini Menerjang Dalam Bentuk Badai, Setengah Abad Lalu Hadir dalam Wujud Invasi, Nama Bunga Bak Jadi Malaikat Pencabut Nyawa Warga Timur Leste, Korban Jiwa Berjatuhan

By Mentari DP, Selasa, 13 April 2021 | 07:30 WIB

Ilustrasi Operasi Seroja.

Intisari-Online.com - Dulu Timor Leste merupakan bagian dari negara Indonesia. Namanya Timor Timur.

Namun di daerah itu memang sering terjadi pemberontakan dan kasus kekerasan. Hingga membuat TNI turun tangan.

Salah satunya melakukan operasi yang dikenal dengan nama Operasi Seroja.

Baca Juga: Irian Barat Direbut, Gelora Bung Karno pun Kokoh Berdiri, Siapa Sangka Pria Rusia Inilah yang Jadi Dalang Semuanya, Poles Wajah Indonesia Jadi Negara Paling Disegani Seantero Asia Tenggara

Operasi Seroja dilakukan oleh Paskhas (Korps Pasukan Khas) yang merupakan pasukan yang dimiliki TNI Angkatan Udara.

Operasi itu dimulai pada tanggal 7 Desember 1975 ketika militer Indonesia masuk ke Timor Timur dengan alasan anti-kolonialisme.

Dalam operasi ini, Paskhas tak berfungsi sebagai pasukan pemukul, tapi hanya untuk pengendali tempur, pengendali pangkalan, dan membentuk pangkalan udara.

Dilansir dari kompas.com pada Senin (12/4/2021), tugas Paskhas adalah membebaskan lapangan terbang Baucau, atau lebih populer dengan Villa Salazar dalam bahasa Portugis.

Selain itu, Paskhas juga melaksanakan Operasi Pembentukan dan Pengoperasian Pangkalan Udara Depan (OP3UD).

Ketika berada di Timor-Timur, Paskhas bersama dengan pasukan lain melakukan koordinasi dengan satuan lainnya untuk meredam kekacauan di sana.

Baca Juga: Gemparkan Indonesia Kala Temui Prabowo Jelang Pilpres 2019, Inilah Wesley Clark, Jenderal NATO yang Mulutnya Bak Tempayan Bocor, Ungkap Rencana AS Kudeta 7 Negara dan Dalang Lahirnya ISIS

Markas Paskhas dijadikan perlindungan rakyat untuk menghindari konflik bersenjata.

Nah, setelah operasi itu, nama Seroja baknya seperti mimpi buruk bagi warga Timor Leste.

Karena Seroja juga menjadi nama untuk bencana alam badai tropis yang baru-baru ini menimpa wilayah Timur Indonesia itu.

Dilaporkan badai tropis Seroja terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Timor Leste.

Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG, siklon tropis adalah badai dengan skala kekuatan yang besar.

Dilaporkan radiusnya mencapai 150 hingga 200 km.

Umumnya, badai tropis Seroja terbentuk di atas lautan luas yang umumnya mempunyai suhu permukaan air laut hangat.

Lalu angin kencang akan berputar di dekat pusatnya hingga kecepatan angin  lebih dari 63 km/jam.

Setidaknya badai tropis Seroja mencapai 34 knot dan bertahan setidaknya enam jam.

Akibat dari badai tropis Seroja adalah banjir dan angin ribut yang menyebabkan ribuan orang mengungsi dan puluhan orang meninggal dunia dan hilang.

Bahkan ada potensi gelombang setinggi 2,5 hingga 4 meter menimpa beberapa wilayah NTT dan Timor Leste.

Baca Juga: Sok-sokan Jadi Negara Militer Terkuat di Dunia, Tak Disangka Jutaan Rakyat Korea Utara Terpaksa Mengemis demi Sesuap Nasi, Kim Jong-Un Sendiri yang Bongkar Kebobrokan Negaranya

 

 

Menurut pemerintah Timor Leste, 42 orang tewas dan 13.000 orang kehilangan tempat tinggal.

Sementara untuk operasi Seroja, Menteri Luar Negeri Indonesia Adam Malik dalam sebuah wawancara pada tanggal 5 April 1977 dengan Sydney Morning Herald, mengatakan bahwa jumlah korban tewas mencapai 50.000 hingga 80.000 orang.

Lalu Amnesty International memperkirakan bahwa sepertiga penduduk Timor Timur, atau 200.000 total, meninggal karena aksi militer, kelaparan dan penyakit dari tahun 1975 sampai 1999.

Di luar Timor Leste, bunga Seroja juga punya kisah pada zaman Mesir Kuno.

Dilansir dari bobo.grid.id pada Senin (12/4/2021), bangsa Mesir sangat memuliakan bunga Seroja.

Bahkan bentuk bunga, buah, dan daunnya dijadikan motif dan arsitektur kuil.

Dari Mesir, Seroja dibawa ke berbagai negara, seperti Persia, India, dan China.

Baca Juga: Mati-matian Ingin Kuasai Perbatasan Walaupun Bukan Milik Mereka, Ternyata Bukan Hanya China yang Jadi Ancaman India, Semua Gegara Negeri Panda Dicurigai Lakukan Kecurangan Ini