Penulis
Intisari-online.com -Kapal perusak AS langsung diusir begitu tiba di Laut Hitam.
Rupanya, hal ini akibat pembeberan oleh Turki ini.
Dilansir dari Kedutaan Besar Rusia di Ankara Jumat 9 April kemarin, Turki telah memberi tahu negara-negara anggota Konvensi Montreux bahwa kapal perang AS akan transit dari Mediterania ke Laut Hitam
"Sesuai dengan Konvensi, Turki telah mengirimkan pemberitahuan kepada para pesertanya bahwa kapal perang AS akan melakukan transit dari Mediterania ke Laut Hitam dan kembali lagi," kata Kedutaan Besar Rusia kepada TASS.
Konvensi Montreux 1936 juga berlaku untuk Rusia sebagai negara yang berpartisipasi memulihkan kedaulatan Turki atas Selat Bosporus dan Dardanelles, yang diadopsi dari konferensi yang diadakan di Montreux, Swiss pada 1936.
Sumber TASS di Kementerian Luar Negeri Turki menyebutkan pada Jumat (9 April), dua kapal perang AS akan memasuki Laut Hitam melalui Selat Bosporus pada 14 dan 15 April serta berada di perairan itu hingga 4-5 Mei.
NTV, stasiun TV Turki, melaporkan pada Jumat, kapal perusak berpeluru kendali kelas The Arleigh Burke USS Roosevelt dan USS Donald Cook akan melewati Selat Bosporus ke Laut Hitam minggu depan.
Kirim pesan ke Rusia
Rencana pengiriman kapal perang tersebut di tengah peningkatan kehadiran militer Rusia di perbatasan Timur Ukraina, seorang pejabat pertahanan AS mengatakan kepada CNN, Kamis (8 April).
Angkatan Laut AS secara rutin beroperasi di Laut Hitam, tetapi penempatan kapal perang sekarang akan mengirim pesan khusus ke Moskow bahwa AS mengawasi dengan cermat, menurut pejabat itu.
Pejabat pertahanan AS itu juga mengatakan, Angkatan Laut Amerika Serikat terus menerbangkan pesawat pengintai di wilayah udara internasional di atas Laut Hitam.
Penerbangan itu untuk memantau aktivitas Angkatan Laut Rusia dan setiap pergerakan pasukan negeri beruang merah di Krimea.
Pada Rabu (7 April), dua pembom B-1 AS melakukan misi di atas Laut Aegea.
Meskipun AS tidak melihat pengumpulan pasukan Rusia sebagai sikap untuk tindakan ofensif, pejabat pertahanan itu mengatakan kepada CNN, "jika ada perubahan, kami akan siap untuk menanggapi."
"Penilaian mereka saat ini adalah Rusia sedang melakukan pelatihan dan latihan, dan intelijen belum menunjukkan perintah militer untuk tindakan lebih lanjut," ujar pejabat itu.
Tapi, AS sangat sadar bahwa hal itu bisa berubah kapan saja.
Mengutip kantor berita Interfax, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada Kamis, pihaknya mengerahkan dan memindahkan lebih dari 10 kapal perang, termasuk kapal serbu amfibi dan kapal artileri, dari Laut Kaspia ke Laut Hitam.
"Sebagai bagian dari pemeriksaan pelatihan musim dingin, lebih dari 10 kapal amfibi dan artileri serta kapal dari Distrik Militer Selatan sedang melakukan perpindahan antar armada dari Laut Kaspia ke Laut Hitam," kata Kementerian Pertahanan Rusia.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini