Find Us On Social Media :

Sok-sokan Jadi Negara Militer Terkuat di Dunia, Tak Disangka Jutaan Rakyat Korea Utara Terpaksa Mengemis demi Sesuap Nasi, Kim Jong-Un Sendiri yang Bongkar Kebobrokan Negaranya

By Mentari DP, Senin, 12 April 2021 | 07:30 WIB

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-Un.

Ini karena bencana alam yang menghancurkan lahan pertanian musim panas lalu, pandemi Covid-19, dan sanksi yang dipimpin Amerika Serikat (AS).

Kim mengatakan bahwa "Arduous March" kali ini akan lebih sulit daripada kejadian sebelumnya.

Perlu diketahui, The "Arduous March" mengacu pada periode tahun 1990-an setelah jatuhnya Uni Soviet, ketika kelaparan melanda negara itu.

Pada saat itu, negara komunis telah bergantung pada Moskow untuk mendapatkan bantuan penting, yang mana bantuan tersebut dirampas ketika Uni Soviet runtuh.

Meskipun jumlah pasti orang yang meninggal selama kelaparan tahun 1990-an masih belum diketahui, banyak ahli percaya bahwa sekitar tiga juta orang tewas.

Colin Zwirko, mengatakan kepada BBC bahwa bahasa Kim mengungkapkan keseriusan situasi saat ini.

Analis Korea Utara di NK News mengatakan: "Bukan hal yang aneh bagi Kim Jong-un untuk berbicara tentang kesulitan dan kesulitan."

"Tetapi kali ini bahasanya sangat kaku dan itu berbeda."

“Oktober lalu misalnya, dia memberikan pidato di mana dia mengatakan bahwa dia sendiri gagal membawa perubahan yang cukup."

"Tapi menyebutkan secara eksplisit bahwa akan Arduous March baru benar-benar membuat heboh."

Diketahui, Korea Utara adalah negara pegunungan dengan kekurangan pasokan tanah subur yang subur.

Baca Juga: Terjadi Gempa 6,7 dan 5,5 Magnitudo di Malang Selama 2 Hari Berturut-turut, Warga Ketakutan Setengah Mati, Ternyata Ini Alasan Indonesia Masuk Kawasan Rawan Gempa