Baru Saja Ungkap Ketidakbecusannya Urus Negara, Kim Jong-un Lagi-lagi Eksekusi Menteri Hanya Karena Mengeluh Beban Kerjanya Berat

Tatik Ariyani

Penulis

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

Intisari-Online.com - Bukan rahasia lagi bahwaPemimpin Korea Utara Kim Jong Un kerap mengeksekusi pejabat-pejabatnya.

Kerap kali mereka dieksekusi karena kesalahan yang tak terlalu fatal.

Tak lama ini, Kim Jong Un dilaporkan mengeksekusi menterinya karena kurang mengadakan panggilan video.

Si pejabat tinggi di lingkungan kementerian pendidikan karena laporannya tak memuaskan, berujung penyelidikan.

Baca Juga: Walau Banyak Berkilah, Ternyata Korea Utara Kini Sedang Dalam Situasi yang Genting, Ekonominya Amburadul, Sampai Memelas Minta Dikasihani Amerika Untuk Hal Ini

Penyelidikan itu digelar oleh Departemen Panduan dan Organisasi (ODG) terhadap Kementerian Pendidikan Tinggi, dikutip Daily NK.

Disebutkan, kementerian pendidikan itu tidak cukup bagus dalam menerapkan Undang-undang Pendidikan Jarak Jauh.

"ODG melakukan investigasi karena kementerian gagal berkembang, dan ada yang mengkritik kebijakan pemerintah," ulas Daily NK.

Diduga, para pejabat mengkritik beban kerja mereka terlalu berat.

Baca Juga: Wajah Pongahnya Sirna Seketika Kala Curhat Soal Ketidakbecusannya Mengurus Negara, Kim Jong-un Harus Bersiap Mencium Kaki Joe Biden, Lihat Saja Isi Pidatonya Ini

Bahkan tidak mendapat sumber daya yang cukup.

Penyelidik juga menemukan bahwa para pejabat itu diketahui gagal menjalankan panggilan video yang cukup.

Setelah Kim Jong Un mengeksekusi mati si menteri, kementerian itu "diatur ulang" dan dipimpin Ri Guk Chol, Presiden Universitas Kim Il Sung.

Dilansir Daily Mirror Jumat (9/4/2021), salah satu kebijakan baru adalah supaya pembelajaran lebih banyak dilakukan lewat video.

Ini bukan pertama kalinya bagi Kim generasi ketiga membunuh pejabat Korea Utara yang dianggap tidak cakap.

Tahun lalu, dia dikabarkan mengumpankan salah satu jenderalnya ke sekawanan piranha, dan menembak mati para pejabatnya.

Baca Juga: Dari Prajurit Militer Menjadi Bangsawan Inggris, Dengan Usia Nyaris 100 Tahun, Siapa Sangka Pangeran Philip Hidup Sederhana Bahkan Tak Punya Keinginan Apapun Sampai Akhir Hayatnya

Eksekusi dilakukan setelah pertemuannya dengan Presiden AS Donald Trump di Hanoi, Vietnam, pada 2019 gagal.

Sementara itu,Kim Jong Un mengungkapkan, negaranya saat ini tengah menghadapi situasi terburuk.

Kondisi mengerikan itu dia ungkapkan di hadapan ribuan anggota akar rumput, dalam konferensi partai Selasa (6/4/2021).

Kim menyerukan semua dewan perwakilan daerah Partai Buruh Korea untuk memainkan peran mereka dalam memulihkan situasi.

"Tingkatkan standar hidup rakyat, meski di tengah situasi terburuk yang pernah ada di mana kita harus mengatasi banyak tantangan," tegasnya.

Artikel Terkait