Dampak Konferensi Meja Bundar 1949: Berubah Jadi Republik Indonesia Serikat, Indonesia Terbagi Jadi Beberapa Negara Bagian Tapi Tak Sampai Setahun Bubar

Khaerunisa

Penulis

Konferensi Meja Bundar, 23 Agustus 1949

Intisari-Online.com - Konferensi Meja Bundar atau KMB merupakan upaya diplomasi yang berhasil mengakhiri sengketa kedaulatan Indonesia-Belanda.

Indonesia dan Belanda berkonflik selama kurang lebih empat tahun, sejak 1945 hingga 1949.

Belanda tidak mengakui kedaulatan Republik Indonesia meski proklamasi kemerdekaan telah dikumandangkan pada 17 Agustus 1945.

Serangkaian upaya diplomasi gagal, hingga akhirnya ditandatangani hasil KMB yang mengakhiri konflik tersebut, dengan Belanda mengakui kedaulatan Indonesia.

Baca Juga: Indonesia Harus Menanggung Utang Pemerintah Hindia Belanda, 'Tumbal' untuk Pengakuan Kedaulatan 1949, Segini Besarnya!

Selain pengakuan kedaulatan, KMB juga punya beberapa dampak terhadap Indonesia, salah satunya membuat Indonesia harus merubah bentuk negaranya.

KMB yang digelar pada 23 Agustus hingga 2 November 1949 di Den Haag, Belanda tersebut berlangsung alot.

Salah satu hasil KMB menyatakan: "Belanda mengakui kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat pada bulan Desember 1949."

Dibentuklah RIS yang membuat Indonesia terbagi menjadi beberapa negara bagian.

Baca Juga: Terjadi Pembantaian di Daerah Selama Konflik Indonesia-Belanda, Sosok yang Dijuluki oleh Belanda 'Begundal dari Karawang' Ini Jadi Target Utama dalam Pembantaian Rawagede

Sementara itu, pembentukan RIS mengakibatkan berlakunya dua konstitusi secara bersamaan di wilayah negara bagian RI, yaitu Konstitusi RIS dan UUD 1945.

Pada 16 Desember 1949 di Yogyakarta, Panitia Pemilihan Nasional RIS memilih Soekarno menjadi presiden Indonesia Serikat pertama, dan peresmiannya dilakukan tanggal 17 Desemer 1949.

Pada 27 Desember 1949, Presiden RI Soekarno menyerahkan secara resmi kekuasaan pemerintahan RI kepada Asaat sebagai Pemangku Jabatan Presiden.

Karena dalam UUDS RIS melarang rangkap jabatan bagi kepala negara federal dan perdana menteri dengan jabatan apa pun. Sehingga membuat Soekarno dan Mohammad Hatta mengharuskan untuk meletakkan jabatan.

Baca Juga: Kisah Judy, Maskot Angkatan Laut Kerajaan Inggris yang jadi Tawanan Perang Saat Perang Dunia II, Tahu Lebih Dulu Ketika Pesawat Jepang Mendekat, Terdampar Sampai ke Pulau Sumatra, Hingga Diserang Buaya

Dikutip Kompas.com dari situs Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Presiden RIS Soekarno kemudian membentuk kabinet pertamanya.

Perdana Menteri merangkap menteri luar negeri RIS adalah Moh Hatta.

Sementara Amerika Serikat (AS) menjadi negara pertama yang membuka perwakilan diplomatik di Jakarta setelah penyerahan kedaulatan Belanda kepada RIS. Langkah AS, kemudian disusul oleh Inggris, Belanda, dan China.

Republik Indonesia Serikat terdiri dari 7 negara bagian yang dibentuk oleh Belanda, di antaranya Negara Republik Indonesia, Indonesia Timur, Sumatera Timur, Madura, Pasundan, Sumatera Selatan, dan Jawa Timur.

Baca Juga: Peduli Tubuhmu 20 Makanan Terbaik untuk Jaga Paru-paru Tetap Sehat

Namun, berdirinya RIS tidak berlangsung berlangsung lama. Karena banyak gejolak-gejolak yang terjadi dengan menuntut kembali ke bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Pada tanggal 8 Maret 1950, Pemerintah RIS di Jakarta mengeluarkan UU Darurat No. 11 Tahun 1950 tentang Tata Cara Perubahan Susunan Kenegaraan RIS.

Berdasarkan UU tersebut, beberapa negara bagian mulai menggabungkan diri dengan RI di Yogyakarta.

Tak sampai setahun setelah pembentukannya, RIS pun dibubarkan. Tepatnya pada 15 Agustus 1950, secara resmi Indonesia kembali ke NKRI setelah penggabungan pemerintahan RIS dan RI dihadapan sidang DPR dan senat.

Baca Juga: Duh, Ada Gambar Pakaian Adat Rote NTT di Mata Uang Timor Leste, Benarkah Bumi Lorosae Mengklaim Budaya Indonesia?

(*)

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait