Find Us On Social Media :

Sambangi Uni Soviet, Soekarno Hampir 'Digoyang' Pramugari Cantik Rusia, Tapi Respon Presiden Pertama Indonesia Ini Justru Bikin KGB dan CIA Jiper untuk Peras Beliau Lagi

By Maymunah Nasution, Rabu, 7 April 2021 | 12:00 WIB

Potret Presiden Soekarno mencium pipi Ratna Sari Dewi

Indonesia memang saat itu dianggap akan memerankan hal penting di Perang Dingin, dan mata dua negara adidaya itu menyorot kepulauan negeri ini tanpa lelah karena negaranya padat, penting secara strategi dan pada saat itu menjadi rumah dari partai komunis terbesar di luar Uni Soviet.

Soekarno sendiri bukanlah seorang komunis, tapi banyak memiliki rekan komunis dan ia setuju beberapa kecenderungan ideologi tersebut, tapi di balik kebijakan bebas aktif, ia tetap bisa bercengkerama dengan baik dengan para pemimpin Blok Barat.

Itulah sebabnya Moskow dan Washington layaknya berebut Indonesia selama puluhan tahun.

Aksi rebutan ini bahkan sampai melibatkan jebakan cinta untuk membungkam Soekarno dan mengancamnya.

Baca Juga: CIA Manfaatkan Burung Merpati sebagai Agen Rahasia Mata-matanya selama Perang Dingin, Ternyata Elang, Lumba-lumba, dan Hewan Lain Sudah Tak Asing Jadi Intel

Sayangnya, kedua negara di bawah agen mata-mata mereka tidak ada yang berhasil.

Melansir medium.com, di tahun 1955 CIA tengah kebingungan untuk menggulingkan Soekarno, setelah upaya dengan jor-joran dana jutaan Dolar untuk mencurangi pemilu Indonesia tahun 1955 gagal total.

CIA kemudian merencanakan operasi paramiliter skala besar, tapi rencana itu ditunda karena dianggap bisa menjadi senjata makan tuan.

Saat itulah ada laporan muncul jika Soekarno terlibat hubungan gelap dengan pramugari, yang bisa jadi merupakan mata-mata KGB.

Baca Juga: Tepat Hari Ini Kopaska Berulang Tahun, Inilah Kisah Kopaska, Pasukan Khusus Angkatan Laut yang Selalu Bawa Kondom Ketika Jalankan Misi, Ternyata Inilah Fungsinya