Find Us On Social Media :

Perang Enam Hari Jilid II di Depan Mata, Israel Bersiap Hadapi Serangan Habis-habisan 4 Negara Arab Ini, Akankah 'Sejarah' Kembali Memihak Negara Zionis Tersebut?

By Muflika Nur Fuaddah, Rabu, 7 April 2021 | 10:13 WIB

Perang Enam Hari Jilid

5. Dunia Arab Tidak Mengakui Keuntungan Wilayah Israel

Sementara sebagian besar dunia - termasuk AS, Inggris, Jepang, dan Meksiko - mengakui keuntungan yang dibuat Israel dalam Perang Enam Hari sebagai sah, pada 2018, tetangga Arab mereka masih belum.

6. Awalnya, Orang Israel Muncul Menjadi Underdog Besar-besaran

Saat pecahnya perang, pasukan gabungan Arab, termasuk jumlah pasukan, tank, dan pesawat, mengerdilkan orang-orang Israel dengan rasio tiga banding satu.

Baca Juga : Memberlakukan Wajib Militer, Ini 8 Peraturan Militer Israel yang Aneh!

Orang-orang Israel tidak siap untuk perang skala penuh bahwa mereka hanya memiliki 50.000 pasukan penuh waktu, dengan 200.000 pekerja paruh waktu, dan mereka harus menekan taksi, bus sekolah, dan kendaraan darurat ke layanan transportasi.

Dalam banyak hal, orang-orang Israel tidak diunggulkan dalam konflik ini.

7. Kemenangan Merupakan Penentu Rasa Percaya Diri Bagi Orang Israel untuk Berkembang

Baca Juga : Viral Wanita Cantik Penjual Daging Ikan, Ternyata Inilah Identitasnya Sebenarnya

Kemenangan itu juga memberi Israel keyakinan bahwa mereka bisa mulai memperluas populasinya ke wilayah-wilayah lain.

Mulai tahun 1968 dengan skema yang melibatkan “turis” palsu yang menolak pergi, permukiman Yahudi mulai bermunculan di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

8. Dunia Arab Bersatu Melawan Israel

"Pembalasan" Israel terhadap tindakan berbagai kelompok gerilya Palestina, biasanya dalam bentuk serangan terhadap Suriah dan Yordania, meningkat dalam intensitas ketika paruh kedua abad ke-20 berlanjut.

Baca Juga : Diumumkan Sebagai Buronan oleh Polisi di Facebook, Pria Ini Malah Memberi Komentar Kocak

Hal itu mendorong Arab untuk bersatu melawan musuh bersama yang dirasakan, yakni Israel.

9. Israel Mendapat Hak Kepemilikan dari Beberapa Wilayak Penuh Konflik

Keuntungan teritorial yang dimenangkan Israel dalam Perang Arab-Israel 1948 tidak dapat dibandingkan dengan keuntungan mereka dari Perang Enam Hari.

Wilayah baru mereka termasuk beberapa wilayah paling panas yang diperebutkan di seluruh Timur Tengah.

Israel merebut semua wilayah Sinai dari Mesir, yang diserahkan kembali, tetapi termasuk Jalur Gaza dan Dataran Tinggi Golan strategis dari Suriah.

Yang paling kontroversial, Mesir mengambil seluruh Tepi Barat dari milik Yordania, termasuk kota tua Yerusalem.

Baca Juga : Surat untuk Santa Claus: Anak Ini Ingin Punya Wajah Baru di Hari Natal Agar Bisa Pergi ke Sekolah