Find Us On Social Media :

Sampai Bikin Lupa Kalau di Dunia Ini Ada yang Namanya Copet dan Nganggur, Kebahagiaan Warga Finlandia Nyatanya Bisa Sirna Seketika Jika Sudah Berhadapan dengan Kondisi Alami Ini

By Tatik Ariyani, Selasa, 6 April 2021 | 13:52 WIB

Ilustrasi Finlandia

Intisari-Online.com - Finlandia baru saja dinobatkan sebagai negara paling bahagia di dunia selama empat tahun beruntun oleh World Happiness Report.

Warga negara Indonesia (WNI) di Finlandia menceritakan, di negara paling bahagia sedunia itu hampir tidak ada copet, begal, atau rampok, sehingga keamanannya terjamin.

Evita Wishnuwardani Haapavaara (55) mengatakan kepada Kompas.com, Jumat (26/3/2021), "Kami merasa nyaman dan aman di sini. Tidak takut ada copet, begal, atau rampok. Bahkan bahaya di jalan pun hampir tidak ada."

"Kami merasa aman jalan-jalan gelap malam dekat hutan. Bahaya kejahatan narkoba juga sangat minim, atau dikatakan hampir tidak ada," lanjutnya.

Baca Juga: Pantas Saja Jadi Negara Paling Bahagia di Dunia, Intip Saja Fasilitas Mentereng yang Disiapkan Pemerintah Finlandia untuk Warganya, Bisakah Ditiru Indonesia?

Kerasan sampai 26 tahun lamanya di Finlandia, Evita mengungkapkan faktor lain dari kenyamanan tinggal di negara tersebut, yakni transportasi umum yang sangat bagus, bahkan sampai tidak ada kurir online.

"Belum ada jasa seperti itu (kurir online) di sini, karena mungkin bagusnya sistem public transportation, jadi ke mana-mana mudah, tidak perlu bermacet-macet."

Evita yang asal Jakarta dan kini bersuami pria Finlandia melanjutkan, infrastruktur umum di negara itu sangat menunjang kenyamanan dan keamanan.

"Contohnya Helsinki Smart City, fasilitas-fasilitas pendidikan lain seperti perpustakaan gratis, kursus-kursus pelatihan yang gratis, kursus bahasa gratis, dll," ungkap wanita yang sekarang berdomisili di Espoo ini.

Baca Juga: Enaknya Tinggal di Finlandia, Diklaim Jadi Negara Paling Bahagia di Dunia, Waktu Belajar Hanya 3 Jam, Tidak Ada PR dan Ujian, Tapi Terbaik di Dunia

Namun, bagusnya fasilitas transportasi umum bukan berarti masyarakat boleh sewenang-wenang memanfaatkannya.

Ajimufti Azhari (30) WNI yang sudah menetap di Finlandia selama 8 tahun menerangkan, sopir bus tidak segan meninggalkan penumpangnya yang telat datang.

"Sopir bus di sini pun lihat kita lari menuju bus stop, kalau jauh ya bakal ditinggal, he-he," ujar pria asal Bogor ini kepada Kompas.com via pesan teks, Sabtu (27/3/2021).

Aji tinggal di Finlandia sejak kuliah, dan sekarang ia bekerja sebagai Innovation Manager di salah satu perusahaan energi terbarukan di sana.

Buah pajak rakyat

Finlandia membangun fasilitas publik jempolan dari uang pajak yang dibayar rutin rakyatnya.

Meski pajak di Finlandia terkenal sebagai salah satu yang tertinggi di Eropa, hal itu sepadan dengan fasilitas umum yang diperoleh warganya.

"Untuk meraih kemakmuran itu semua, kita masyarakat harus mau berusaha bekerja dan bersedia membayar pajak yang dibanding negara-negara lain ya cukup tinggi juga," ucap Evita yang bekerja sebagai konsultan BtoB dan pendiri LSM Nusantara.ry pada 2003.

Baca Juga: Kembali Nyelonong di Taiwan, 10 Jet Tempur China Ini Dituduh Melakukan Tindakan Mencurigakan di Wilayah Rahasia, Terbongkar Gegara Senjata Canggih Taiwan Ini

"Namun, kami dengan senang membayar pajak, karena kita juga yang menikmatinya sampai hari tua."

Manfaat dari uang pajak pun turut dirasakan penganggur di Finlandia.

Desiree Luhulima (64) WNI yang sudah 23 tahun tinggal di Finlandia menyampaikan, penganggur mendapat tunjangan yang diambil dari uang pajak.

Besarnya tunjangan penganggur berkisar antara 650-800 euro (Rp 11 juta-Rp 13,65 juta) per bulan.

Namun, penganggur harus aktif belajar atau mencari pekerjaan dari uang itu, tidak boleh hanya berleha-leha.

"Kamu harus aktif mencari sekolah yang kamu mau atau melamar pekerjaan. Subsidi silanglah istilahnya," tutur Desiree yang bekerja sebagai guru bahasa Indonesia untuk anak-anak.

Rawan depresi

Meski Finlandia negara paling bahagia di dunia, ada pula masalah yang terus menerpa tiap tahun yakni depresi akibat musim dingin berkepanjangan.

"(Siang) hari terpendek di Helsinki itu sekitar 5-6 jam daylight, itu juga kadang mendung seharian," ungkap Aji seraya menambahkan bahwa musim panas matahari bisa bersinar sampai 19 jam.

Baca Juga: Bocor, Telegram Kapolri Larang Media Tayangkan Kekerasan yang Dilakukan Anggotanya, Benarkah untuk Meningkatkan Kinerja?

Senada dengan Aji, Desiree pun menceritakan pengalaman serupa.

"Di sini yang membuat depresi adalah ketika winter (musim dingin) itu hampir tidak ada matahari. Matahari kelihatan dari jam 10, terbenamnya jam 1 jam 2."

"Tapi, kalau summer (musim panas) enggak ada malamnya."

"Yang gelap itu mampu membuat depresi, mereka kadang-kadang minum, dan kalau minum anaknya terbengkalai, anaknya diambil oleh negara, dicarikan foster parents (orangtua asuh)."

Di Finlandia, negara berhak mengambil hak asuh anak jika orangtuanya dianggap lalai atau tidak layak mengasuh.

Kunci lain dari kebahagiaan Finlandia adalah keluar ruangan dan bisa langsung menikmati hutan, ribuan danau, pemandian air panas tradisional, dan sauna.

Finlandia pun menunjuk "duta kebahagiaan" yang bertugas menunjukkan rahasia kesejahteraan di sana kepada para pengunjung.

Pada awal 2020 pariwisata ke Lapland di Finlandia utara mencapai rekor pengunjung tertinggi, dan menarik proyek investasi langsung lebih banyak dari kawasan lainnya di Nordik.

Kemudian saat pandemi membuat sektor wisata tutup, pengelola destinasi menawarkan tur virtual agar turis luar negeri bisa menikmati alam Finlandia yang bersih dari jauh.