Find Us On Social Media :

Menteri Luhut Sampai Menyebutnya 'Pembuka' Industri Kendaraan Elektrik di Indonesia, Smelter Nikel RI-China Ini Dicacat Mati-matian Oleh Pihak Internasional, Ini Sebabnya

By Maymunah Nasution, Senin, 5 April 2021 | 10:48 WIB

Smelter nikel baru garapan Indonesia-China mendapat kritik tajam

Smelter itu akan berada dekat pembangkit listrik hidropower 11 ribu megawatt di provinsi Kalimantan Utara, yang saat ini sedang dibangun oleh perusahaan konstruksi energi China PowerChina dan perusahaan Indonesia Kayan Hydro Energy.

Fase pertama proyek pembangkit listrik hidropower itu diharapkan selesai pada 2025 mendatang.

Namun tambang Australia Fortescue Metals, salah satu penyumbang penting bijih besi Australia ke China, menjelaskan mereka tidak bekerjasama dengan Tsingshan untuk membangun estate industri baru, terutama pabrik smelter.

Alih-alih membantu China, melalui anak perusahaannya, Fortescue Future Industries, mereka akan membantu pemerintah Indonesia membangun lebih banyak proyek energi hijau seperti hidropower negara dan sumber geothermal.

Baca Juga: Nelayan Pesisir Pantai Maluku Tengah Ketiban Rejeki Nomplok Butiran Emas di Tepi Pantai, Siapa Sangka Kejadian Persis Sama Pernah Dirasakan Warga Kelaparan di Negara dengan Tambang Emas Besar Ini

Sesuai kesepakatan yang disepakati kedua negara tahun lalu, Fortescue Future Industries mengatakan akan melakukan studi kecocokan untuk mengembangkan lebih banyak proyek hijau bebas karbon.

Perusahaan itu juga akan membangun pembangkit listrik geothermal 25 Gigawatt (GW) dan pembangkit listrik 60 GW di Papua dan Kalimantan Timur dan Utara.

Proyek-proyek ini akan menguntungkan lebih banyak bisnis lokal dan rantai suplai mereka serta mendulang ekspor Indonesia, klaim perusahaan Australia itu.

"FFI berupaya mengambil posisi pemimpin dalam energi hijau dan industri produk hijau, menguatkan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja saat kita berpindah dari bahan bakar fosil," ujar CEO Fortescue Future Industries di This Week in Asia.

Baca Juga: Dengan Simpanan Harta Menggiurkan dan Lokasi Paling Strategis di Dunia, Pulau di Indonesia Ini Sangat Diincar Elon Musk dan Rusia, Meski Warganya Tak Sudi Meski Dibayar Berapapun