Catatkan Sejarah Kirim Orang Pertama yang Berhasil Meluncur ke Luar Angkasa, Periode 'Perlombaan Luar Angkasa' Uni Soviet vs AS Juga Banyak Hadirkan Bencana Mematikan, Ini 5 di Antaranya!

Khaerunisa

Penulis

Pemakaman kosmonot Rusia Vladimir Komarov. (ilustrasi) Catatkan Sejarah Kirim Orang Pertama yang Berhasil Meluncur ke Luar Angkasa, Periode 'Perlombaan Luar Angkasa' Uni Soviet vs AS Juga Banyak Hadirkan Bencana Mematikan, Ini 5 di antaranya!

Intisari-Online.com - 12 April 1961, menjadi tanggal penting bagi Uni Soviet, karena di tanggal itulah mereka mencatatakan sejarah kirim orang pertama yang berhasil meluncur ke luar angkasa.

Itu juga menjadi tanggal penting bagi dunia, karena keberhasilan kosmonot Uni Soviet juga pertama kalinya dalam sejarah manusia.

Keberhasilan tersebut terjadi di tengah perlombaan luar angkasa antara Uni Soviet dan Amerika Serikat.

Perlombaan angkasa antara dua kekuatan besar dunia tersebut dimulai setelah Uni Soviet meluncurkan Sputnik, satelit buatan pertamanya, pada tahun 1957.

Baca Juga: Tak Dicapai dengan Mudah! Butuh Bertahun-tahun untuk Kirim Orang Pertama Meluncur ke Luar Angkasa, padahal Hanya Segini Waktu yang Dihabiskan Yuri Gagarin Selesaikan Misi Mengorbit Bumi

Amerika Serikat pun memasuki persaingan sengit dengan saingan Komunis mereka untuk memperebutkan dominasi di luar angkasa.

Perlombaan luar angkasa berikutnya dipenuhi dengan banyak keberhasilan penting, termasuk keberhasilan Uni Soviet mengirim kosmonotnya, Yuri Gagarin, jadi orang pertama yang berhasil meluncur ke luar angkasa.

Sementara astronot Amerika mencatatkan pencapaian berjalan dan bermain golf di Bulan.

Namun, era tersebut bukannya tanpa kegagalan, termasuk beberapa bencana mematikan baik yang dialami Uni Soviet maupun AS. Berikut ini 5 di antaranya, melansir history.com:

Baca Juga: 10 Fakta Orang Pertama yang Berhasil Meluncur ke Luar Angkasa, Ternyata Bawa Senjata Untuk Jaga-jaga Jika Hal Ini Terjadi

1. Apollo 1, 1967

Kecelakaan fatal pertama dalam sejarah penerbangan luar angkasa AS terjadi pada 27 Januari 1967.

Itu terjadi saat persiapan untuk misi berawak pertama program luar angkasa Apollo.

Kebakaran kilat terjadi di modul komando Apollo 204 selama peluncuran simulasi di Stasiun Angkatan Udara Cape Canaveral di Florida, menewaskan astronot Virgil "Gus" Grissom, Edward White, dan Roger Chaffee karena sesak napas.

Sebuah percikan memulai api di lingkungan oksigen murni di dalam modul, kemudian cacat desain pintu palka membuatnya tidak mungkin terbuka tepat waktu untuk menyelamatkan para astronot.

Setelah kecelakaan itu, NASA secara resmi menetapkan misi tersebut sebagai Apollo 1.

Baca Juga: Nasib Menyedihkan Para Wanita di Militer Korea Utara, Orang Dalam Ini Bocorkan Kehidupan Kejam di Dalam Barak, Mereka Dirudapaksa Komandannya Dan Dipaksa Menstruasi 2 Tahun Sekali

2. Soyuz 1, 1967

Hanya tiga bulan setelah kebakaran Apollo 1, kosmonot Rusia Vladimir Komarov menjadi korban tewas pertama dalam penerbangan luar angkasa ketika Soyuz 1.

Itu merupakan kendaraan luar angkasa pertama Soviet yang bertujuan mencapai bulan.

Soyus 1 menabrak Bumi pada 24 April 1967. Saat itu Soyus 1 masih dalam tahap percobaan.

Masalah dimulai segera setelah ia memasuki orbit, sekitar sembilan menit setelah peluncuran.

Salah satu panel surya gagal dipasang, yang memutus pasokan listrik dan mengganggu kendali pesawat ruang angkasa.

Misi dibatalkan, tetapi setelah sulit masuk kembali ke atmosfer bumi, parasut Soyuz 1 gagal untuk digunakan dengan benar.

Komarov pun tidak dapat melarikan diri sebelum pesawat ruang angkasa tersebut jatuh dengan keras ke tanah di tenggara Rusia.

Baca Juga: Padahal Musuhnya Negara Sekelas China Sekalipun, Filipina Hanya Kerahkan Kapal Bobrok Ini Untuk Jadi Penjaga Terdepan di Laut China Selatan, Rupanya Inilah Alasannya

3. Soyuz 11, 1971

Bersemangat untuk melampaui rekan-rekan mereka dalam program luar angkasa AS setelah keberhasilan pendaratan di bulan, Rusia meluncurkan stasiun luar angkasa pertama di dunia, Salyut-1, pada bulan April 1971.

Pada bulan Juni itu, tiga kosmonot di atas Soyuz 11 menghabiskan tiga minggu untuk melakukan eksperimen dan observasi di stasiun luar angkasa.

Setelah perjalanan kembali mereka pada tanggal 30 Juni, pesawat ruang angkasa itu masuk kembali secara normal dan pendaratan (otomatis) yang sempurna.

Tetapi ketika tim darat membuka palka, mereka menemukan ketiga kosmonot tidak responsif.

Ditemukan ventilasi udara yang rusak telah terbuka ketika modul orbital dan modul penurunan Soyuz 11 terpisah.

Kabin mengalami penurunan tekanan dan para kosmonot tidak ada yang mengenakan pakaian luar angkasa.

Mereka kemungkinan mati lemas 30 menit sebelum mendarat.

4. Challenger, 1986

Pagi hari pada 28 Januari 1986, pesawat ulang-alik Challenger pecah 73 detik setelah diluncurkan dari Cape Canaveral, menabrak Samudera Atlantik dari ketinggian sekitar 50.000 kaki.

Ketujuh astronot di pesawat itu tewas termasuk Christa McAuliffe , seorang guru sekolah menengah yang telah dipilih sebagai bagian dari prakarsa "Guru di Luar Angkasa" nasional.

Penyelidikan kemudian menemukan bahwa NASA telah mengetahui bahwa suhu dingin yang ekstrim dapat mengakibatkan kerusakan pada cincin-O karet pesawat ruang angkasa -yang memisahkan pendorong roketnya dan mencegah kebocoran bahan bakar- tetapi tetap memilih untuk melanjutkan peluncuran.

Hal itu kemudian memicu kemarahan, berakibat penangguhan program pesawat ulang-alik.

Baca Juga: Bukannya Malu Punya Skandal dengan Selingkuhan, di Korea Utara Selingkuhan dan Wanita Simpanan Justru Malah Dipamerkan oleh Orang-orang Elitnya, Rupanya Ini Alasannya

5. Columbia , 2003

Setelah misi 16 hari, pesawat ulang-alik veteran Columbia memasuki kembali atmosfer Bumi sebelum pendaratan yang direncanakan di Cape Canaveral ketika tragedi melanda.

Tragedi terjadi ketika pengorbit pesawat ulang-alik pecah berkeping-keping, menghujani puing-puing di bagian timur Texas dan menewaskan ketujuh astronot di dalamnya.

Sepotong kecil busa isolasi terlepas dari tangki bahan bakar selama peluncuran dan menembus sayap kiri Columbia.

Karena busa telah terlepas selama peluncuran pesawat ulang-alik sebelumnya tanpa insiden, pejabat NASA tidak menganggapnya sebagai masalah.

Namun, setelah masuk kembali, gas panas dan asap menembus sayap yang rusak, menyebabkannya putus dan sisa pesawat ulang-alik hancur.

Bencana Columbia menandai awal dari berakhirnya program pesawat ulang-alik AS; NASA akan menghentikan pesawat luar angkasa terakhirnya pada tahun 2011.

Baca Juga: 'Aku Selalu Merasakanmu di Sisiku', Baru Dibuka Setelah Kematiannya, Inilah Surat Wasiat Yuri Gagarin sebelum Jadi Orang Pertama yang Berhasil Meluncur ke Luar Angkasa

(*)

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait