Find Us On Social Media :

Layaknya Supersemar dari Soekarno, Soeharto Memberi Mandat Serupa kepada Jenderal Wiranto Lewat Inpres No.16 Tahun 1998 di Ujung Kekuasaannya, Benarkah Militer Bermain dalam Peristiwa 1998?

By Muflika Nur Fuaddah, Kamis, 1 April 2021 | 15:08 WIB

Soeharto Memberi Mandat Serupa kepada Jenderal Wiranto Lewat Inpres No.16 Tahun 1998

Pada 22 Mei saat Habibie menyusun kabinet baru, dia menerima surat dari Jenderal Besar A.H. Nasution.

Surat itu menyarankan agar Habibie mengangkat Jenderal Subagyo H.S. menjadi panglima ABRI (pangab) dan Letjen Prabowo Subianto sebagai KSAD.

Tapi Habibie bergeming dan mempertahankan Wiranro di posisi Pangab.

Padahal, di mata Prabowo dan kawan-kawan, Wiranto telah membuat kesalahan besar karena tak mampu mengendalikan kerusuhan massal di Jakarta, pertengahan Mei 1998.

Baca Juga: Masih Seputar Kontroversi Surat Perintah 11 Maret alias Supersemar, dari Soal Kemarahan Soekarno Hingga Manuver Soeharto

Isu Militer Bermain dalam Peristiwa Mundurnya Soeharto

Menanggapi isu militer bermain dalam peristiwa mundurnya Soeharto, Wiranto menjawab:

"Tuduhan itu benar-benar tidak rasional. Militer yang mana?"

"Tidak masuk akal merancang sesuatu yang bertentangan dengan Saptamarga dan sumpah prajurit."

Baca Juga: Mengenang Sejarah Suram Indonesia 11 Maret 1966, Kudeta Besar-besaran dengan Supersemar Sebagai 'Surat Sakti' Soeharto Gulingkan Soekarno