Tindakan itu dilakukan setelah dua warga sipil ditembak mati pasukan keamanan Myanmar di ibu kota Negara Bagian Kachin, Myitkyina, pada 8 Maret.
Baru-baru ini, Brigade Kelima dari Serikat Nasional Karen (KNU) menyerbu pangkalan Tatmadaw di distrik Papun, Negara Bagian Karen.
KNU dan beberapa kelompok etnik bersenjata lainnya juga menolak undangan rezim untuk menghadiri Hari Angkatan Bersenjata pada Sabtu (27/3/2021).
Pemimpin KNU Padoh Saw Mutu Say Poe mengatakan, kelompok itu hanya mau bertemu dengan pemimpin junta militer Jenderal Min Aung Hlaing jika Tatmadaw berhenti membunuh warga sipil dan membebaskan demonstran yang ditahan.
Aksi demonstrasi diketahui awalnya sebagai tanggapan kudeta militer terhadap kekuasaan Aung San Suu Kyi.
Kekuasaan di Myanmar saat ini diserahkan kepada panglima tertinggi Min Aung Hlaing.
(*)