Find Us On Social Media :

200.000 Orang Mengungsi dan 500 Tewas Akibat 'Keganasan' Junta Militer Myanmar, Kini Kelompok Etnik Bersenjata di Negeri Para Jenderal Itu Bersatu Lawan Militer

By Muflika Nur Fuaddah, Rabu, 31 Maret 2021 | 17:42 WIB

Kelompok Etnik Bersenjata di Myanmar Siap Bersatu Lawan Junta Militer

Intisari-Online.com - Ketiga kelompok etnis bersenjata di negeri para jenderal, Myanmar, menyatakan kesediaan mereka untuk bergabung dalam perjuangan antara semua kelompok etnis dan pemerintah militer.

Tiga kelompok etnis bersenjata itu adalah Tentara Arakan (AA), Tentara Aliansi Demokratik Nasional Myanmar (MNDAA) dan Tentara Pembebasan Nasional Ta'ang (TNLA).

Menurut laporan Irrawaddy, Selasa (30/3/2021), ketiganya membentuk aliansi yang disebut Brotherhood Alliance atau disebut juga "Liga Persaudaraan".

Brotherhood Alliance menyatakan, pihaknya siap bergabung dengan seluruh kelompok etnik jika pembunuhan brutal terhadap demonstran anti-kudeta terus berlanjut.

Baca Juga: Api Masih Berkobar, Kebakaran Kilang Minyak Pertamina di Balongan Dijamin Bikin Pertamina Tekor Meskipun Baru Bulan Kemarin Sesumbar Bebaskan Ratusan Hektar Lahan Sawah Jadi Kilang Minyak Baru

Pada Senin (29/3/2021), Brotherhood Alliance mengutuk junta militer Myanmar saat korban tewas Myanmar mencapai 510 orang di seluruh negeri.

AA sendiri merupakan kelompok etnik bersenjata yang memperjuangkan otonomi yang lebih besar di Negara Bagian Rakhine.

AA telah menjadi salah satu kekuatan paling tangguh yang menghadapi militer Myanmar, alias Tatmadaw, selama dua tahun terakhir.

Pertempuran antara AA dengan Tatmadaw terus meningkat sejak November 2018 hingga awal November 2020.

Baca Juga: Diyakini Masih Hidup di Kedalaman Hutan Amazon, Makhluk Buas yang Tingginya Lebih dari 2 Meter Ini Konon Berbau Busuk dan Melahap Mangsa dari Perutnya