Saat itu malam bulan September di Provinsi Helmand Afghanistan.
Tepatnya tahun 2010, dan Sersan Dipprasad Pun dari Royal Gurkha Rifles sedang bertugas di pos terdepan yang terdiri dari dua lantai.
Dia mendengar beberapa suara dan melihat dua pemberontak mencoba meletakkan IED di jalan terdekat.
Dia segera menyadari bahwa dirinya tengah dikepung.
Langit malam dipenuhi dengan peluru dan tembakan RPG. Pejuang Taliban menyerga dalam serangan yang direncanakan dengan baik di pos terdepan Pun.
Pun sontak menarik senapan mesinnya dari tripod dan membalas tembakan dengan ganas.
Dia melewati setiap putaran peluru sampai habis sebelum melemparkan 17 granat ke para penyerang.
Ketika dia kehabisan granat, dia mengambil senapan servis SA80 dan mulai menggunakannya.