Find Us On Social Media :

Inilah Kisah Letnan Komarudin, Konon Disebut Sebagai Tentara Indonesia yang Sakti Mandraguna, Kebal Peluru dan Bacok, Namun Keberadaannya Misterius di Akhir Hidupnya

By Afif Khoirul M, Senin, 29 Maret 2021 | 13:55 WIB

Kenapa Bisa? Militer Indonesia Dinilai Unggul dari Israel

Salah satu contoh, saat Panglima Besar Soedirman (dalam suatu pemeriksaan pasukan usai turun gunung) menasehati, mengkritik sekaligus memuji serangan 'salah lihat kalender"nya pada 28 Februari 1949, ia langsung terisak-isak menangis sambil terbata-bata berujar: "Siap Panglima! Saya tak akan mengulanginya!"

Peleton yang dipimpin Letnan Komaruddin memang dikenal sangat berani dan sering mengacak-acak pertahanan militer Belanda di dalam kota Yogyakarta.

Begitu disegani namanya hingga pihak intelijen militer Belanda (NEFIS) pernah menjadikannya buronan.

Menurut sejarawan militer Moehkardi, konon penyerangan militer Belanda ke dukuh Plataran pada 24 Februari 1949 ( yang menimbulkan korban tewas beberapa kadet Akademi Militer Yogyakarta) adalah salah satunya dalam rangka mencari dirinya, yang memang saat itu ia sedang berada di dekat dukuh tersebut.

Lantas bagaimana nasib Komaruddin seusai Memang jarang sumber-sumber sejarah yang memberitakan keberadaannya pasca penyerahan kedaulatan.

Kecuali satu sumber dalam buku 'Laporan Kepada Bangsa: Militer Akademi' Yogya oleh Daud Sinjal.

Di situ dituliskan tentang, tuduhan sebagian kalangan militer kala itu yang menyebut dia terlibat dalam gerakan DI/TII.

Menurut Priyanto (59), sangkaan itu muncul kala komp Komaruddin (saat itu berpangkat kapten) pada tahun 1950-an, dikirim ke Malangbong, Garut untuk menumpas pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI TII) pimpinan Sekar Maridjan Kartosoewirjo.

Alih-alih berperang, di Garut Kompi Komaruddin malah kerap ngopi bareng" dengan pasukan DI/TII.

Rupanya Komaruddin merasa jengah berperang dengan para gerilyawan yang sebagian merupakan rekannya saat aktif di Hizboellah.

Malah di antaranya ada juga yang pernah satu perguruan dengannya saat belajar agama dan kanuragaan.

"Akibatnya Mbah Komar dan pasukannya ditarik kembali ke Yogya dan sesampainya di markasnya langsung dipere TII secara massal" ujar lelaki yang masih termasuk cucu dani Komaruddin tersebut.

Dalam bukunya, Daud Sinjal menuliskan ternyata setelah diselidiki tuduhan itu sama sekali tidak benar.

Baca Juga: Pantas Aksinya Makin Merajalela, Terbongkar Sudah Biang Kedali yang Jual Ratusan Amunisi dan Senjata ke KKB, Ternyata Oknum TNI dan Begini Modusnya