Secara khusus, beberapa kapal harus mengubah arah dan lebih dari 100 kapal masih berlayar melalui jalur air sehingga mereka terus menunggu, menurut perusahaan data Refinitiv.
Menurut perhitungan perusahaan data berita dan pengiriman Lloyd, karena kejadian ini, setiap jam, 400 juta dollar AS kargo diblokir.
Bahkan setelah masalah terselesaikan, kemacetan dapat terus berlanjut karena serbuan kapal yang memasuki kanal.
Selanjutnya, dari Gedung Putih, Sekretaris Pers Jen Psaki mengatakan, pemerintah AS sampai ikut memperhatikan.
"Pasar energi dapat terpengaruh karena Terusan Suez adalah jalur transportasi minyak dua arah yang penting," katanya.
"Kami akan terus memantau situasi pasar dan bereaksi dengan tepat bila diperlukan," imbuhnya.