Find Us On Social Media :

Fakta Baru 'Banjir Emas' di Maluku, Warga Rela Alih Profesi hingga Lakukan Ini untuk Mencegah 'Korban' Konflik Perebutan Lahan

By Muflika Nur Fuaddah, Jumat, 26 Maret 2021 | 08:23 WIB

Emas di Maluku

Tolak warga luar datang Tak hanya itu, warga desa membuat kesepakatan untuk menolak orang luar datang ke Desa Tamilow.

"Kami menolak kedatangan orang dari luar ke sini, apalagi tujuannya untuk mencari emas," tutur seorang warga Desa Tamilow, Rais Pawae, Rabu (24/3/2021).

Warga menilai, kedatangan orang luar pascatemuan emas di pesisir pantai berpotensi menimbulkan berbagai persoalan, antara lain konflik sosial dan lingkungan.

Rais mencontohkan, kasus yang terjadi di Gunung Botak, Kabupaten Buru, Maluku yang mengalami kerusakan.

Baca Juga: Inilah Ciri-Ciri Investasi Bodong, Jangan Sampai Anda Terkecoh

Sejak tambang emas Gunung Botak beroperasi tahun 2011, banyak korban jiwa berjatuhan lantaran konflik perebutan lahan hingga tertimbun longsor.

Selain itu, ada pula persoalan lingkungan yang terjadi akibat penggunaan sianida dan merkuri yang merusak kawasan itu.

"Saya kasih contoh di (tambang emas) Gunung Botak di Kabupaten Buru itu, karena orang dari mana-mana datang konflik sosial terjadi, mereka bawa bahan kimia, dan coba lihat sekarang di sana rusak semua," kata dia.

Baca Juga: Punya Plot Twist Penculikan Paling Mengejutkan Sepanjang Sejarah, Inilah Kisah Patricia Hearst, Saat Korban Penculikan Malah Dijatuhi Hukuman Puluhan Tahun Ketika Berhasil Ditemukan

(*)