Intisari-online.com - Siapa sangka, seorang wanita muda cantik yang merupakan cucu konglomerat media Amerika Serikat (AS) justru menjadi komplotan perampok dan dipenjara karenanya.
Cerita ini adalah kisah yang menimpa Patricia Campbell Hearst, cucu dari William Randolph Hearst.
Pemberitaannya meluas ke mana-mana, dan awalnya ia mendapat banyak simpati karena dianggap sebagai korban politik.
Namun siapa sangka, ia akhirnya berakhir mendekam di bui.
Kisah bermula lewat penculikannya, Patricia atau Patty berada di dapur apartemennya ketika dua lelaki berkulit hitam dan seorang wanita berkulit putih menerobos masuk ke dalam sambil menodongkan senjata api.
Mereka bergerak cepat melumpuhkan tunangannya, Steve Weed, dengan memukulkan botol anggur ke kepalanya dan meringkus Patty.
Tubuh Patty diempaskan ke atas lantai. Kedua matanya ditutup.
Berada di bawah ancaman, ia pun tak berani berbuat macam-macam.