Find Us On Social Media :

Dokumentasikan Bukti Penting Sejarah Timor Leste, Inilah Max Stahl, Sosok Wartawan yang Berjasa Bagi Perjuangan Kemerdekaan Bumi Lorosae

By Khaerunisa, Kamis, 25 Maret 2021 | 13:15 WIB

Max Stahl di pemakaman Santa Cruz. Sosok yang dokumentasikan Bukti Penting Sejarah Timor Leste.

Baca Juga: Dua Kekuatan Eropa Berebut Kekuasaan Membuat Pulau Timor Terbagi Dua, Ini Sejarah Timor Leste sebelum Kemerdekaannya

Melansir tatoli.tl (21/11/2019), Max Stahl adalah wartawan dan pembuat film dokumenter yang lahir di Christopher Wenner di Inggris, pada 6 Desember 1954.

Ia lahir dari seorang ibu Prancis dan ayah Swedia, Cristopher Max Stahl, yang seperti kakek Max, adalah seorang Diplomat Swedia.

Sebagai anak-anak, Max Stahl dan ketiga saudara laki-lakinya pindah ke negara-negara seperti Bolivia, El Salvador, dan Austria, memberikan ia wawasan awal pembuatan film masa depan tentang masalah internasional.

Mr Stahl belajar sastra di Universitas Oxford, dan memulai karirnya sebagai aktor panggung, pindah ke televisi dan program anak-anak di Inggris.

Baca Juga: Ternyata AS Sudah Persiapkan Jika Perang Dunia III Meletus, Termasuk Misi 'Bom Nuklir Bunuh Diri' Ini yang Disimpan di Ransel Berukuran 1/10 'Little Boy' Hiroshima

Akan tetapi, karier pelaporannya dimulai di El Salvador, tempat ayahnya pernah menjabat sebagai duta besar, selama perang saudara 1979 hingga 1992. Ini adalah yang pertama dari banyak tugas di provinsi berbahaya, dari Chechnya hingga Georgia dan Balkan.

Bukan tanpa insiden, Stahl sempat dipenjara, menyaksikan pembunuhan sesama jurnalis dan menghabiskan waktu tinggal di hutan bersama gerilyawan.

Perjuangan klandestin untuk kemerdekaanlah yang membawanya ke Timor-Leste pada tahun 1991, yang pada saat itu berada di bawah pembatasan media yang dikontrol ketat yang diberlakukan oleh militer Indonesia.

Atas undangan gerakan perlawanan, dan menyamar sebagai turis, Max Stahl merekam wawancara dengan para pemimpin dari Frente Klandestina (front klandestin), termasuk komandan gerilya, David Alex "Daitula", Nino Konis Santana, dan lainnya.