Kim Jong-Un Sendiri Suka Memperkaya Diri, Beginilah Nasib Koruptor di Korea Utara, Ditembak Mati di Depan Umum dan Anak Diasingkan ke Desa hingga Harta Disita Negara

Maymunah Nasution

Penulis

Presiden Korea Utara, Kim Jong-un.

Intisari-online.com -Kim Jong-Un sering memperkaya dirinya sendiri lewat penyelundupan barang mewah ke Korea Utara.

Namun rupanya ia tidak terima jika ada bawahannya yang melakukan korupsi.

Dilansir dari Daily NK, seorang manajer pemerintahan Korut yang melakukan korupsi dieksekusi mati hingga keluarganya diasingkan.

Orang itu menjabat sebagai Manajer Kantor Kehutanan di Provinsi Chagang, menurut laporan Daily NK pada Rabu (23/3/2021).

Baca Juga: Pantas Saja Korea Utara Mencak-mencak Sampai Kutuk Malaysia saat Tau Orang Korut Ini Hendak Diekstradisi ke AS, Ternyata Identitas Aslinya Bukan Orang Sembarangan

Manajer itu dieksekusi di depan umum atas tuduhan penyelundupan sejumlah besar pohon ke China selama 5 tahun terakhir, untuk memperkaya diri sendiri.

Pejabat yang dilabeli sebagai koruptor itu dilaporkan dijatuhi hukuman berat karena melanggar perintah Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un.

Pada 19 Maret lalu, seorang sumber mengatakan kepada Daily NK bahwa: "Menurut pengumuman oleh kantor kehutanan Kabupaten Chosan, manajer kantor kehutanan, keluarga mereka, dan pejabat dari pemerintah kabupaten dan provinsi menghadiri eksekusi seorang pria berusia 50-an bernama Kang."

"Dia adalah manajer dari kantor kehutanan setempat," jelas sumber itu.

Baca Juga: Pemimpin Negara Malaysia Sendiri dengan Mudah Garong Duit dari Malaysia, Tidak Heran Korut Bagaikan Lintah yang Terus Garong Duit dari Negeri Jiran, Bobroknya Sistem Keuangan Malaysia Ini Sebabnya

Menurut sumber, awal mula eksekusi ini karena Kongres Partai Kedelapan mengungkap skandal korupsi Kang.

Setelah itu, kantor kejaksaan provinsi meluncurkan pemeriksaan ke Kantor Kehutanan Chosan.

Diketahui Kantor Kehutanan Chosan bertugas menghasilkan kayu untuk mendukung pertambangan di Tambang Batubara Jikdong di Sunchon, Provinsi Pyongan Selatan.

Namun ternyata hasil pemeriksaan mengungkap dinas ini bahkan gagal memenuhi 50 persen dari targetnya.

Baca Juga: Jadi Negara Favorit Korea Utara untuk Jalankan Bisnis Haramnya, Ternyata Ini Alasan Malaysia Begitu Disukai Mafia Korut

Sebanyak 7 orang dari departemen inspeksi ekonomi kantor kejaksaan provinsi menemukan Kang mengirim kayu ke perbatasan Wiwon.

Kayu-kayu itu kemudian diselundupkan ke China dan hal ini telah dilakukan selama 5 tahun terakhir.

Kang menggunakan uang hasil korupsi itu untuk menyekolahkan ketiga anaknya di universitas bergengsi di Pyongyang.

Dia juga membeli apartemen mewah senilai USD 100.000 (sekira Rp1,4 miliar) di ibu kota agar bisa tinggal di sana.

Baca Juga: Jadi Lokasi Pembunuhan Kakak Tiri Kim Jong-Un dan Penyelundup Korut, Ternyata Malaysia Sudah Lama Kongkalingkong dengan Korea Utara

Alhasil Kang ditahan kejaksaan provinsi dengan tuduhan menyelundupkan kayu untuk keuntungan pribadi dan tidak memenuhi rencana ekonomi rakyat.

Namun tuduhan terhadap Kang tidak cukup sampai disitu saja.

Kejaksaan juga mendakwa Kang atas kejahatan yang lebih fatal, yakni melanggar perintah dari Kim Jong Un.

Pada 2015, Kim Jong Un mendeklarasikan dimulainya "pertempuran restorasi hutan".

Baca Juga: Sampai Bikin Korut Murka dan Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Malaysia, Inilah Mun Chol Myong, Penyelundup yang Menjamin Kehidupan Mewah Kim Jong-un

Dia memberikan perintah untuk menanam sepuluh pohon untuk satu pohon yang ditebang.

Kang dikritik karena melanggar perintah Pemimpin Tertinggi.

Apalagi dia menebang pohon dalam jumlah yang banyak tanpa menanam kembali, sehingga tanah di hutan itu tandus.

Otoritas Korea Utara menganggap Kang melakukan pelanggaran serius karena mengkhianati Kim.

Baca Juga: Korea Utara Kegirangan Konflik Amerika dan China Memburuk, Rupanya Dengan Begitu Korut Bisa Seenaknya Kembangkan Senjata Nuklirnya

Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk mengeksekusi Kang secara terbuka untuk dijadikan contoh kepada pejabat lain di provinsi tersebut termasuk yang ada di kantor kehutanan.

"Kementerian Jaminan Sosial provinsi melakukan eksekusi publik dengan menembakkan tiga puluh butir peluru tanpa ampun ke Kang," kata sumber itu.

"Mereka melakukannya untuk memancing lebih banyak ketakutan di antara orang-orang."

Setelah kantor kejaksaan menangkap suaminya, istri Kang bunuh diri.

Baca Juga: AS 'Kewalahan' Hadapi Korea Utara, Sudah Disanksi PBB hingga Diajak Diskusi Baik-baik, Korut Malah Cuek dan Tetap Lanjutkan Program Nuklirnya

Ketiga anak mereka diasingkan dari Pyongyang dan ditempatkan di pertanian terpisah di Dokchon, Provinsi Pyongan Selatan.

Nahasnya kedua anak laki-laki Kang digugat cerai oleh istri mereka sebelum berangkat ke pengasingan.

Namun putri Kang dilaporkan ditemani oleh suaminya setelah pria itu berjanji tidak akan menceraikannya.

"Penduduk setempat mengatakan bahwa beruntung (kantor kejaksaan) tidak mengirim mereka ke kamp penjara politik," kata sumber itu.

Baca Juga: Terkuak Inilah Asal-usul Senjata Nuklir Korea Utara Berawal dari Rengekan pada Negara Ini hingga Mencari Uang Haram untuk Kembangkan Senjata Nuklirnya Sendiri

Masih menurut penuturan sumber, semua aset Kang juga telah disita negara.

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait