Find Us On Social Media :

Diunggul-unggulkan Netizen Indonesia Agar Menang, di Babak Terakhir Dewa Kipas Dadang Subur Kalah Telak dari WGM Irene Sukandar, Sungguh Antiklimaks

By Maymunah Nasution, Senin, 22 Maret 2021 | 16:57 WIB

Pertandingan Dewa Kipas Dadang Subur dengan WGM Irene Sukandar

Intisari-online.com - Pertandingan persahabatan Dewa Kipas Dadang Subur dengan WGM Irene Sukandar sudah mencapai tahap akhir.

Di babak ketiga, secara antiklimaks Irene Sukandar sukses mengalahkan Dadang Subur.

Total hasil pertandingan adalah 3-0.

Komentator laga ini turut hadir adalah dua atlet catur Indonesia, GM Susanto Megaranto dan WIM Chelsie Monica.

Baca Juga: Dadang Subur Kembali Kalah di Laga Babak Kedua Melawan WGM Irene Sukandar, Sutanto: Kembali Blunder

Laga Dewa Kipas vs WGM Irene Kharisma menggunakan aturan format empat babak dengan waktu berpikir per babaknya adalah 10 menit.

Masing-masing pemain mendapat kesempatan dua kali menggunakan bidak hitam dan putih, dengan jeda antar-babaknya adalah lima menit.

Pada babak pertama, Irene Sukandar yang mendapatkan bidak putih berhasil mengalahkan Dewa Kipas untuk unggul 1-0.

Irene Sukandar kemudian kembali mengalahkan Dadang Subur atau Dewa Kipas pada babak kedua dengan menggunakan bidak hitam.

Baca Juga: Babak Pertama Dewa Kipas VS GM Irene: Dadang Subur Kalah Setelah Lakukan Langkah Blunder yang Jarang Dilakukan Pecatur Profesional

Jalannya pertandingan babak kedua berjalan lebih lama sampai waktu berpikir Dadang Subur dan Irene Sukandar tersisa sekitar dua menit.

"Permainan Dadang Subur berkembang pada babak kedua. Namun, Dadang Subur kembali melakukan blunder pada pertengahan babak kedua," kata Susanto Megaranto.

Pada jeda babak kedua, pertandingan Dadang Subur vs Irene Sukandar disaksikan oleh lebih dari 900 ribu penonton.

"Dilihat dari dua babak ini, Dadang Subur terlihat tipikal pemain yang mengandalkan possesion atau menyerang lawan secara perlahan," kata Susanto Megaranto.

Baca Juga: 'Langkah yang Harusnya Cuman 1-2 Detik Malah Lama', Ini yang Bikin Grafik Tanpa Cela Dewa Kipas Dianggal Hasil Kecurangan, Jadi Siapa yang Sebenarnya Bermain?

"Di sisi lain, Irene Sukandar adalah tipikal pemain yang agresif," ujar Susanto menambahkan.

Pada babak ketiga, Irene Sukandar kembali menggunakan bidak putih, sementara Dadang Subur atau Dewa Kipas mendapatkan hitam.

Irene Sukandar membuka dengan memindahkan pion ke-D4.

Di sisi lain, sementara Dadang Subur ke-D5 dilanjutkan dengan memindahkan kuda ke-C8.

Baca Juga: Akurasi Langkah 'Dewa Kipas' Disebut Tak Normal oleh GM Irene, Ternyata Ini Cara Bongkar Kecurangan dalam Game Catur Online

Ini adalah ketiga kalinya Dadang Subur langsung memindahkan kuda pada awal permainan.

Pertukaran pion kemudian terjadi setelah pertandingan berjalan sekitar dua menit.

"Ini menarik karena Dadang Subur sekarang lebih aktif dengan memainkan perwiranya," kata Susanto Megaranto.

Irene Sukandar mengancam benteng dan menteri Dadang Subur sekaligus ketika memindahkan kuda ke-D7.

Baca Juga: Selamat! Pecatur Muda Indonesia Juara di Mongolia, Indonesia Raya pun Berkumandang

Irene Sukadar kemudian kembali mengancam ratu Dadang Subur di D6 ketika memindahkan ratunya ke E5.

Dadang Subur pada akhirnya menyerah sehingga Irene Sukandar dinyatakan sebagai pemenang dengan skor 3-0.

"Dadang kembali melakukan blunder," kata Susanto Megaranto.

Sutanto mengatakan, secara permainan Dadang Subur terbilang lumayan, tapi tidak cukup untuk mengalahkan Irene Sukandar.

Baca Juga: Kisah Keren Samantha Edithso Juara Dunia Catur Berumur 10 Tahun Asal Indonesia

Saat ditanya mengenai pertandingannya, Dadang Subur mengatakan, "Saya terbiasa bermain santai sehingga bermain selama 10 menit membuat saya sedikit grogi dan blunder semua."

Ia juga mengatakan pertahanan Irene Sukandar tidak mampu ia tembus.

Selanjutnya, ia mengatakan jika ia tidak mampu bertanding dengan para pemain catur pro.

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini