Intisari-Online.com - Pembicaraan tingkat tinggi antara China dan Amerika Serikat diadakan di Anchorage, Alaska selama dua hari pada Kamis dan Jumat lalu.
Delegasi AS dipimpin oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan penasihat keamanan nasional Jake Sullivan, sedangkan China diwakili oleh Menteri Luar Negeri China Wang Yi dan diplomat top China Yang Jiechi.
Sehari setelah pertemuan tersebut, pada Jumat perwakilan AS dan China juga datang di pertemuan Majelis Umum PBB.
Duta besar AS untuk PBB yang berkulit hitam terlibat perdebatan dengan perwakilan China pada Jumat (19/3/2021), ketika ia menceritakan pengalamannya tentang rasialisme.
Melansir Reuters pada Sabtu (20/3/2021), perselisihan itu terjadi pada pertemuan Majelis Umum PBB yang menandai Hari Internasional untuk Mengurangi Diskriminasi Rasial.
"Rasial ada dan terus menjadi tantangan sehari-hari di mana kita berada. Dan untuk jutaan orang, itu lebih dari tantangan. Itu mematikan," ujar Linda Thomas-Greenfield Duta Besar AS untuk PBB.
"Seperti Burma, di mana Rohingya dan yang lainnya yang ditindas, dianiaya, dan dibunuh dalam jumlah yang mengejutkan," sebutnya.
Ia melanjutkan berkata, "Atau di China, di mana pemerintahannya melakukan genosida dan kejahatan kemanusiaan terhadap Uighur dan etnis dan kelompok agama minoritas lainnya di Xinjiang."