Find Us On Social Media :

Keturunannya Lakukan Cara Konyol untuk Tes Kegadisan, Raja Ini Malah Ogah Punya Keturunan dan Beri Hukuman Kejam Ini pada Selirnya yang Hamil

By Muflika Nur Fuaddah, Kamis, 18 Maret 2021 | 14:17 WIB

Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma (kiri) dan Goodwill Zwelithini (kanan) di depan patung Shaka Zulu

Intisari-Online.com - Pada Jumat (12/3/2021) waktu setempat, Raja Zulu di Afrika Selatan, Goodwill Zwelithini, dilaporkan meninggal di usia 72 tahun.

Selama 49 tahun kekuasaannya, Raja Zwelithini menggelar festival di mana gadis perawan harus menari di hadapannya sambil bertelanjang dada.

Raja Zwelithini menuai kemarahan aktivis perempuan dan HIV/AIDS karena tes keperawanan yang dilakukannya pada para gadis.

Meski ditentang oposisi, Raja Goodwill memutuskan tetap menggelar tes keperawanan dengan dalih membantu negara memerangi HIV/AIDS.

Baca Juga: Dipaksa Mundur dari All England 2021, Nyatanya Tim Indonesia Berada dalam Satu Pesawat dengan Pemain Tunggal Putri Turki yang Tetap Terus Main, Bagaimana Ini?

Tesnya adalah si gadis menari telanjang dada sambil membawa buluh. Jika buluh itu patah di hadapan raja, berarti dia tak perawan.

Beda raja Zulu Goodwill Zwelithini, beda pula raja Zulu Shaka yang hidup sezaman kaisar Prancis, Napoleon, dan bahkan dijuluki sebagai 'Napoleon Afrika' oleh beberapa orang.

Hal ini karena Shaka tidak mau mempunyai keturunan.

Selama bertahun-tahun, Shaka mengalahkan para pemimpin lainnya, dan memperbesar wilayah yang dikendalikan oleh Zulu.

Baca Juga: Daimler Reitwagen Cikal Bakal Mobil, Ternyata Jok Sepeda Motor Pertama di Dunia Ini sempat Terbakar saat Uji Cobanya