Para Ilmuwan Ini Mampu Mengubah Timah Menjadi Emas Tapi Tidak Mau Memproduksinya

Yoyok Prima Maulana

Penulis

Alkimia merupakan cabang ilmu yang menggabungkan unsur-unsur kimia, fisika, astrologi, seni, semiotika, metalurgi, kedokteran, mistisisme, dan agama.

Intisari-Online.com- Dalam sejarah pernah ada fenomena munculnya para ilmuwan yang berusaha mengubah timah menjadi emas.

Banyak orang kemudian menuduh mereka sebagai penipu, namun sebenarnya para ilmuwan itu adalah para alkimiawan atau orang orang yang mendalami ilmu alkimia.

Alkimia sendiri merupakan cabang ilmu yang menggabungkan unsur-unsur kimia, fisika, astrologi, seni, dan mistik.

Mereka berusaha mengubah logam biasa menjadi logam mulia atau emas.

Baca Juga:Konyol, Israel Tembak Jatuh Drone Rusia yang Ternyata Buatan Israel Sendiri

Hal itu dipercayai sebagai perlambangan gerak manusia menuju kesempurnaan

Bahkan merekajuga mencobamenciptakan ramuan keabadian dan zat-zat yang akan mampu menyembuhkan semua penyakit.

Oleh karena itu paraalkemis Yunani Kuno berharap dapat mencapai keabadian dan kekayaan.

Tak heran jika para alkimiawan India bereksperimen dengan memadukan timbal, sulfur, dan merkuri untuk menciptakan emas.

Baca Juga:Bukan Mitos, Ini yang akan Terjadi Jika Ayam Jago Berkokok Tengah Malam atau Angsa Tidur Berdiri dengan Satu Kaki

Meski begitu, tak satu pun dari alkimiawan ini yang dapat memecahkan masalah inti alkimia, yakni mengubah logam menjadi emas.

Hingga akhirnya permasalahan berabad-abad itu dapat dipecahkan pada 1980.

Yakni ketika ahli kimia Amerika rintisan, Glenn T. Seaborg, mampu mengubah sejumlah kecil bismuth, logam pengganti timah menjadi emas.

Seaborg menghabiskan sebagian besar kariernya sebagai peneliti dan profesor di University of California, Berkley.

Baca Juga:Dari Lapangan Atletik Sampai Minimarket, Inilah 7 Hadiah yang Akan Diberikan Kepada Lalu Muhammad Zohri

Pada awal 1940-an ia berkontribusi pada pengembangan Proyek Manhattan melalui penelitiannya tentang kimia nuklir.

Kemudian pada 1951 menerima Hadiah Nobel Kimia bersama dengan Edwin MacMillan dan Albert Ghiorso, untuk menemukan 10 unsur kimia transuranium.

Pada 1980, ia menggunakan pengetahuannya tentang kimia nuklir dan fisika nuklir untuk melakukan eksperimen alkimia.

Dia menggunakan akselerator partikel untuk menghilangkan proton dan neutron dari beberapa ribu atom bismut hingga berhasil mengubahnya menjadi atom-atom emas.

Baca Juga:Kesalahan Besar Pengemudi Mobil Matik yang Sering Disepelekan, Apakah Anda Salah Satunya?

Sebenarnya beberapa ribu atom adalah kuantitas yang sangat kecil dan tak dapat dilihat dengan mata telanjang.

Namun setidaknya Seaborg membuktikan bahwa alkimia telah mengejar tujuan yang sepenuhnya dapat dicapai.

Mungkin Anda bertanya-tanya, jika Seaborg dapat mengubah logam menjadi emas, mengapa manusia tidak menggunakan teknik ini untuk prosuksi emas masal?

Jawaban atas pertanyaan itu adalah proses yang mahal dan rumit. Tidak sepadan dengan emas yang dihasilkan.

Sebagai ilustrasi, butuh ribuan dolar untuk menghasilkan beberapa gram emas.

Selain itu proses ini juga membutuhkan akselerator partikel, energi dalam jumlah besar, dan waktu yang lama.

Baca Juga:Freeport, Gunung Emas yang Rutin Dihujani Peluru-peluru Pencabut Nyawa

Artikel Terkait